MENGAPA HARUS BELAJAR ?

Tagur 1

Kamis, 2 Juli 2020

“Belajar dari pengalaman”, “belajar dari kesalahan” atau “belajar dari lingkungan” dan sebagainya. Sering mendengar istilah kata tersebut bukan? Iya, istilah-istilah itu terdengar tak asing di telinga kita. Kata belajar selalu terus didengungkan oleh semua orang. Mengapa kita harus belajar ? seberapa pentingkah kebutuhan belajar bagi manusia ? banyak juga loh, orang yang menyatakan bahwa bekerja itu lebih penting dari belajar, pastinya dengan bekerja akan mendapatkan salary atau gaji sebagai upah dari pekerjaan yang dilakukan. Kalau belajar yang didapat hanya ilmu, bahkan ada yang berpendapat belajar tidak menghasilkan salary ditambah lagi belajar itu membosankan.

Mengapa kita harus belajar ? coba kita pahami terlebih dahulu teori belajar atau definisi belajar. Menurut Gagne (1977) dalam buku yang ditulis oleh Suyono dan Harjanto (2014) belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya. Yaitu peningkatan kemapuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya belajar dilakukan untuk mencapai perubahan. Lalu, apa hubungannya belajar dengan berubah ?

Ketika seorang bayi dilahirkan ke alam dunia, lalu ia tumbuh semakin lama semakin membesar dan pergerakannya pun dari mulai ia hanya guling-guling di atas kasur lalu ia merangkak, ia mencoba berdiri kemudian ia jatuh dan ia berdiri lagi, lalu ia mencoba merambat-rambat dan mencoba meraih sesuatu yang dapat dipegangnya kemudian ia berjalan sambil mendorong benda yang diraihnya atau menarik benda yang dipegangnya. Tanpa disadari, proses yang dilalui dari seorang bayi tersebut adalah proses belajar yang menghasilkan perubahan pada dirinya. Dari yang tidak bisa apa-apa, ia mampu berdiri dan berjalan.

Setiap manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, ia akan dihadapkan oleh suatu masalah. Dari masalah yang ringan sampai masalah yang berat. Misal ketika ingin menyalakan kipas angin atau televisi maka ia harus tahu cara menghidupkannya. Untuk mengetahui bagaimana menghidupkannya ia perlu membaca buku panduannya. Atau ketika seseorang dihadapkan pada masalah yang amat berat dalam kehidupannya seperti menghadapi anak-anak nya yang susah di atur atau mengahadapi suami yang kasar terhadap dirinya. Maka ia perlu belajar bagaimana mengatasi keadaan seperti itu. Ia harus mampu menahan amarah dan ia tahu cara mengatasi karena ia belajar. Dengan belajar iakan menyelesaikan masalah dengan benar tanpa mengedepankan emosi dan amarah, ia akan mengetahui solusi tepat buat masalahnya. Ia akan tahu mana yang benar dan salah untuk dirinya dan orang lain.

Belajar merupakan wahyu pertama Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. di gua hira. Nabi mendapatkan wahyu pertama QS. Al’Alaq ayat 1 sd. 5. ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ

1. (Bacalah) maksudnya mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan) semua makhluk.

2. (Dia telah menciptakan manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal darah yang kental.

3. (Bacalah) lafal ayat ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat menandingi kemurahan-Nya. Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Iqra'.

4. (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.

5. (Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.

QS. Al-‘Alaq tersebut di atas adalah sebuah perintah dari sang Maha Kuasa kepada seorang utusan yakni Rasulullah SAW Nabi Muhammad yang jelas memerintahkan “bacalah” dan kata itu mengandung makna perintah belajar membaca, dan memerintahkan juga untuk “tulislah” dengan keduanya tersebut akan menjadikan sesuatu yang tidak diketahuinya akan menjadi tahu. Mengapa QS. Al-‘Alaq yang menjadi wahyu pertama yang berisikan tentang perintah belajar ? hal ini mengisyaratkan bahwa Allah SWT. menginginkan setiap manusia yang telah dijadikan sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan untuk menjalankan kekhalifahannya tersebut di awali dengan “bacalah” yang mengandung perintah belajar. Dari situlah bermula kehidupan di dunia ini akan berjalan dan manusia akan mampu menjalankan kehidupan atau kekhalifahannya dengan cara membaca atau belajar. Dengan belajar manusia akan mengetahui mana yang benar dan yang salah.

Begitu “power” kata belajar itu. Bahkan perintah itu kata Nabi harus dilakukan dari manusia lahir sampai ke liang lahat.”Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”. Artinya, manusia tidak boleh berhenti belajar selama hayat masih dikandung badan.

Jakarta

By. Sri Mulyaningsih