SIAP BELAJAR DAN MENJADI PRIBADI YANG BERMANFAAT

#Tagur 3

04 Juli 2020

Zaman terus berkembang, hingga saat ini saja kita sudah memasuki zaman revolusi industri 4.0. Perubahan yang terjadi berdampak pada seluruh bidang kehidupan seperti dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat global. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi segala sesuatunya lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya.

Menghadapi tantangan yang besar era revolusi industri 4.0 ini, maka pendidikan dituntut untuk berubah juga karena kita hanya disuguhkan dua pilihan yaitu berubah atau mati. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut pendidikan 4.0 yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dikenal dengan sistem siber (cyber sistem) dan mampu membuat proses pembelajaran berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan waktu.

Dengan perkembangan yang saat ini terjadi, maka belajar menjadi keniscayaan. Tidak lagi “tertidur” dan “bermimpi”, harus move on dan merefleksi apa yang selama ini dikerjakan. Sudahkah kita belajar menyesuaikan dengan perkembangan era revolusi industri 4.0 ? maka dengan itu kita perlu siap belajar. Apalagi jika kita juga dapat memberikan manfaat untuk orang lain atau hanya berhenti pada diri kita sendiri ?. Nabi mengajarkan kita umatnya bahwa sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Untuk dapat memberikan manfaat kepada orang lain, maka penuhilah pribadi kita dengan ilmu dan untuk memperoleh ilmu tentunya kita harus belajar. Belajar itu harus diniatkan dalam diri kita, jika kita sudah niat untuk terus belajar maka kita akan menuntut ilmu itu dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Ketahuilah, bahwa orang yang kaya akan ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu agama tentunya akan lebih mudah dalam menjalankan kehidupan ini.

Menuntut ilmu itu merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala meskipun yang dicarinya adalah ilmu pengetahuan bukan ilmu agama. Bahkan, Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Di masa revolusi industri 4.0 saat ini, maka kita perlu siap belajar mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang ada, agar kita tidak tertinggal jauh dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang dengan pesatnya. Harus Senantiasa siap belajar dimana pun berada dan dari siapa pun yang berada di sekitarmu berdasarkan pengalaman ilmu yang mereka miliki, tidak terbatas pada lembaga-lembaga formal saja.

Teringat ungkapan bijak Ali bin Abi Thalib, “Ilmu itu lebih utama daripada harta, sebab ilmu warisan para Nabi adapun harta adalah warisan Qarun, Fir’aun, dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya,” (Ali bin Abi Thalib)

Dan ingatlah bahwa manusia mati meninggalkan nama, harimau mati meninggalkan belang, dan gajah mati meninggalkan gadaing. Manusia meskipun sudah meninggal, ketika ia memberi manfaat akan ilmunya, ia akan selalu dikenang namanya sepanjang zaman.. Lakukan dengan ikhlas, maka akan tercatat sebagai amal.

Jakarta, 04 Juli 2020

By. Sri Mulyaningsih