semua orang pastilah mempunyai cinta. Ada banyak cara dilakukan untuk mendapatkan cinta sejati. Ada banyak orang berhasil mendapatkan cinta mereka. Setelah itu apakah perjuangan untuk sebuah cinta telah berakhir? Ah...sungguh ironis sekali apabila kita beranggapan ketika cinta telah tergapai, maka cinta itu tak akan pergi atau hilang di terpa badai. Mengungkapkan cinta bukan hanya milik mereka anak anak muda atau abg. Bagaimana dengan kami yang sudah mendekati senja? Haruskah cinta kami juga ikut redup bersama tergelincir sang mentari? Orang lain boleh beranggapan begitu . Boleh bersikap seperti itu. Tapi, aku punya cara sendiri. Aku punya sudut pandang sendiri. Semua berhak memih jalan cintanya.

Diusia yang sudah tidak muda. Kami merasakan sebuah nikmat cinta yang semakin luar biasa. Genggaman tangan kami semakin erat menggenggam tangan pasangan hidup. Ada banyak cinta yang berukir keihlasan menghiasi hari hari kami. Disaat kaki kami mulai goyah untuk melangkah cepat dan panjang, bukan cacian atau gerutuan yang terlempar dari mulut kami. Tapi sebuah penguatan untuk saling menompang agar kami tetap bisa jalan bersama. Ketika tangan kami sudah mulai terasa kesemutan karena keterbatasan kami, bukan penyesalan yang hadir. Tapi kasih sayang kami semakin besar. Untuk membuat tangan kami menjadi kuat.

Untuk sampai pada tempat itu bukanlah hal yang mudah. Tapi bukan juga hal yang sulit dan tidak mungkin. Semua serba mungkin dan bisa untuk melakukannya. Menjadi muda lagi dan bergaya seperti anak muda, adalah cara kami merawat cinta. Hampir setiap hari mulut kami saling memuji dan mengungkapkan cinta . Lewat wa dengan emoji yang menggelitik , sering membuat kami tertawa. Bahkan lewat caption di muka. Lucu mungkin. Tapi itulah kami. Caraku merawat cinta. Cara kami memaknai sebuah cinta menjelang senja.

Bagaimana dengan anda. Silahkan berbagi disini. Semoga bermanfaat. Aamiin