Diajeng Murti N.R

Perkenalkan nama asliku Sri Murtiningsih Rahayu, lahir di kota Surakarta kecamatan Laweyan. Seorang ibu 3 anak yang kebetulan berprofesi sebagai pendidik di seb...

Selengkapnya
Navigasi Web

Why do you close eyes ?

Cuplikan kalimat dengan bahasa inggris ini menggelitik imajinasiku untuk menjawab dengan berbagai macam jawaban. Apalagi sejak berakhir kebersamaan bersama kalian peserta didikku dalam pertemuan kegiatan belajar mengajar baik yang wajib maupun les tambahan.

Cerita sore ini tertulis, saat mengingat kembali pertemuan les tambahan sore di jadwal putaran terakhir. Sambil tersenyum kulihat foto-foto kenangan beberapa peserta didikku yang rajin dan selalu antusias mengikuti pelajaran tambahan di sore hari meski cuaca sangat panas.

Kupacu laju roda besiku menuju sekolah yang telah menjadi tempat pengabdianku selama ini. Tepat di halaman parkir, kumatikan deru mesinnya. "Alhamdulillah..", pikirku sambil mengusap peluh yang ada di pipiku akibat sengatan matahari yang memang panas terasa membakar kulit mukaku.

"Bisa dibantu bu..", demikian kudengar suara yang menegurku perlahan,. Dengan gerak refleks langsung aku menoleh ke arahnya. " Boleh.." sambil kuberikan tas laptopku padanya dan langsung kukatakan padanya dengan perintah halusku untuk mengambil LCD serta kabel powernya di meja kerjaku.

Sesaat kuamati jalan gadis itu, salah satu siswiku yang selalu tampak bersemangat dan antusias bila mengikuti setiap pelajaranku. Kuiringi beberapa jarak langkahnya dari belakang melewati lorong trotoar atau selasar kelas hingga menuju ruang kelasnya.

Ruang yang tertulis XII IPA 1, adalah kelasnya gadis itu bersama teman-temannya. Sebuah ruangan yang bersih dan penuh karya kreativitas seperti lukisan, majalah dinding bahkan model bentuk denah kelas dan tempat duduknya.

Dengan mengawali pembukaan saat proses belajar les tambahan dimulai, kulirik dan kuhitung dalam hati jumlah peserta didik yang hadir di pertemuan terakhir les sore ini."Masih seperti biasanya, pasti yang ngak hadir orangnya sama", pikirku.

Sesaat kegiatan pembahasan soal UN tahun lalu dan beberapa soal yang kuunduh dari internet kubahas, tiba-tiba mengejutkan hatiku dengan suaranya yang khas dan selalu jadi ingatanku selama ini. "Assalamualaikum bu..maaf saya terlambat..", begitu suara yang tak asing dari mulut seorang bintang kelas di ruang ini menggema di telingaku.

Dengan menahan rasa kaget saat terperanjat dalam tatap mata yang tak sengaja, aku pun terdiam dan kutunggu dia duduk di bangkunya. Akhirnya sambil terus kulanjutkan materi pembahasan soal lanjutan, kudengar bintang kelas itu ikut antusias dan menjawab penuh semangat dalam komentar-komentarnya.

Dia seorang anak laki-laki yang santun, cerdas dan sangat hormat kepada semua bapak ibu gurunya, hampir semua dewan guru memberi jempol padanya. Tidak hanya fisiknya yang rupawan tapi akhlaknya pun menawan. Sungguh anugerah bagi orang tuanya yang telah diberi karunia sangat lengkap pada buah hati serta berhasil mendidiknya hingga dewasa, meski ada jauh dilubuk hatinya rasa kesunyian dalam kesendirian. Karena faktanya memang kadang terlihat suka menyendiri, berjalan tanpa teman-temannya dengan percaya diri yang tinggi. Apa mungkin karena dia anak tunggal di keluarganya, begitu sering pikiranku berkata.

Jam berlalu begitu cepat, hingga waktu pembahasan soal dan materi pelajaran selesai. Kulihat peserta didikku enggan cepat-cepat berdiri, kuperhatikan dengan sigap si bintang kelas itu maju ke depan kelas untuk mematikan power LCD dan mencabut kabel serta memasukkan kembali ke dalam tas LCD ku, seraya berucap " terimakasih atas ilmunya bu...." begitu suara lirihnya kudengar, dan tak berani kutatap matanya, karena setiap aku menatapnya ada rasa tak menentu di dadaku.

Begitulah hingga permintaan foto bersama kuikuti, "untuk kenang-kenangan", begitu pikirku. Bersama kalian aku terhibur, bersama kalian segala gundah gulana pikiran akibat berbagai kegiatan pekerjaan terlupakan. Karena aku ingin kau menutup mata sejenak untuk mengenang ketulusanku dalam membimbingmu, mengarahkanmu untuk meraih mimpi-mimpi masa depan yang orang tua dan dirimu inginkan. Keep reaching your dreams...

Memory, februari 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post