SRI MURWANTO

Pria ini lahir di Klaten pada 25 Maret 1975 adalah alumni Pendidikan Biologi Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univer...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBATOK PAMBAKTE  BAGUS

SEBATOK PAMBAKTE BAGUS

Kukuruyuuuuuuuk ………. Kukuruyuuuuuuuk ………. Kukuruyuuuuuuuk ……... Suara kokokan “Si Red” dan anak-anaknya membangunkan Bagus. Segera bangun dan sholat subuh berjamaah. Setiap hari setelah melaksanakan sholat subuh mengecek ayam di kandangnya, memberi makanan, menyiram tanaman strobery kegemarannya, kemudian menonton film kartun kesukaannya di depan televisi sambil tiduran. Sementara masih enak-enaknya tidur-tiduran di depan televisi di bangunkan mamanya untuk bersiap-siap mandi membersihkan badan kemudian sarapan /makan pagi dan ikut Bapaknya naik motor Jupiter MX pergi ke dusun Curio untuk menghadiri acara Pambakte undangan dari orang tua siswa SMP tempat bapaknya Bagus mengajar dalam.

Curio adalah nama sebuah dusun yang terletak di desa Curio, kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan kira-kira 255 Km timur laut dari kota Makassar. Penduduk di daerah ini cukup beragam suku dengan mayoritas suku Masenrempullu. Mata pencaharian penduduk cukup beragam antara lain: PNS, guru, perawat, perangkat desa, pedagang, wiraswasta, pekebun. peternak dan mayoritas adalah petani,

Petani di dusun ini banyak membudidayakan tanaman padi. Tanaman padi bahasa latinnya Oryza sativa, penduduk lebih mengenal dengan nama Pare. Bermacam-macam varietas padi yang ditanam penduduk Curio diantaranya padi IR 36, Ciliwung, Pinjan dan mandoti. Padi Pinjan dan mandoti termasuk jenis padi ketan dalam bahasa daerah disini disebut Pullu. Beras ketan bermacam-macam warnanya ada yang berwarna merah, putih dan hitam. Padi Beras ketan selain enak dimakan dapat diolah menjadi bajek, sokok ,tape juga dapat juga dibuat menjadi salah satu makanan tradisional daerah ini yang terkenal dengan sebutan Pambakte.

Jarak rumah Bagus dengan dusun Curio lumayan jauh kurang lebih 17 Km. Sekitar jam 09.00 Wita Bagus sudah sampai di rumah Tanta Mia di dusun Curio disana telah berkumpul teman-teman Bapaknya Bagus sekitar 10 orang. Mereka semua memakai masker dan tetap mengikuti anjuran protokol kesehatan dari pemerintah di masa new normal Pandemi Coviv-19 ini. Untuk membuat Pambakte memang diperlukan banyak orang yang saling bekerjasama saling bahu membahu supaya cepat selesai. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antara tuan rumah dengan tamu-tamunya sekaligus sebagai rasa syukuran kepada Alloh SWT yang memberikan rezki berupa padi yang telah dipanen. Di rumah yang sederhana tersebut sudah tersedia 3 karung padi ketan hitam yang masih menempel di tangkainya hasil panen kemarin sore, 2 karung kelapa mengkal yang dibawa dari dusun Mandalan, 5 Kg gula merah yang dibeli dari dusun Karuru sebagai bahan utamanya dan alat-alat yang lainnya. Segera mereka memulai aktivitasnya membuat Pambakte.

Pambakte berasal dari kata dalam bahasa daerah Bagus “Bakte” Bakte berarti disangrai yaitu digoreng diatas wajan tanpa menggunakan minyak. Pambatte adalah makanan khas yang terbuat dari beras ketan yang disangrai, ditumbuk, dibersihkan lalu ditaburi parutan kelapa dan irisan tipis gula merah. Makanan ini termasuk bergizi karena banyak mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Nah, pasti kalian penasaran ya, Bagaimana cara membuat Pambakte? Ya.Cara membuat Pambakte Ayo perhatikanlah uraian Bagus di bawah ini:

a. Alat dan Bahan:

1) Tungku

2) Panci

3) Wajan

4) Baskom

5) Nampan

6) Sodek

7) Sendok Makan

8) Sendok Nasi

9) Pisau

10) Tampah

11) Nampan

12) Lesung dan Penumbuk

13) Parut kelapa tradisional

14) Padi Ketan Hitam

15) Gula Merah

16) Kelapa

17) Kayu bakar

18) Korek api

b. Langkah kerja:

1) Siapkan alat dan bahan untuk membuat Pambakte.

2) Pisahkan butiran-butiran gabah padi ketan hitam dari tangkainya dengan bantuan sendok nasi kira-kira 5 liter.

3) Sangrailah butiran-butiran gabah padi ketan hitam pada wajan besar di atas nyala tungku api sampai masak sambil diaduk-aduk dengan sodek supaya masaknya merata.

4) Setelah masak angkat dari wajan dan tuanglah di atas tampah.

5) Dengan tambah pisahkanlah beras ketan hitam yang sudah disangrai dari sekam dan kotorannya sambil diputar-putar dan dibuang .

6) Masukkan beras ketan hitam sangrai yang sudah bersih kedalam baskom

7) Kupaslah kelapa mengkal, pecahkan, pisahkan dari airnya dan parutlah kelapa dengan parut kelapa tradisional kemudian simpan parutan kelapa di panci.

8) Campurlah beras ketan hitam sangrai yang sudah bersih dengan parutan kelapa sampil diaduk-aduk dan diremas-remas dengan tangan yang terbungkus kantong plastik.

9) Iris-irislah tipis-tipis gula merah dengan pisau dan simpan di atas nampan.

10) Campurlah beras ketan hitam sangrai dan parutan kelapa dengan irisan tipis-tipis gula merah. sampil diaduk-aduk dan diremas-remas dengan tangan yang terbungkus kantong plastik.

11) Nah akhirnya Pambatte sudah jadi dan siap dihidangkan di panci atau di piring-piring.

Ya sekitar jam 14.00 Wita Pambakte sudah ada yang jadi dan bisa dinikmati bersama-sama. Disajikan di sebuah piring yang terbuat dari tempurung kelapa atau batok kelapa cukup alami dan ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan limbah kelapa. Satu orang mendapatkan satu batok kelapa berisi Pambakte yang siap dinikmati. Bagus sangat gembira mendapatkan bagian sebatok Pambakte yang dibawa pulang untuk oleh-oleh saudaranya. Sekitar jam 16.00 Wita Bagus berpamitan dengan keluarga tuan rumah pulang sambil membawa sebatok Pambakte karena cuaca kelihatan mendung kelam. Maka ingatlah pesan Bagus dalam Pantun dibawah ini:

Pambatte Curio berbahan beras ketan hitam

Curio sebuah desa di kabupaten Enrekang

Kalau cuaca sudah diselimuti mendung kelam

Itulah tanda-tanda hujan akan segera datang

Pambakte enak untuk dimakan teman-teman Bagus disini mengatakan “marasa” (enak), rasanya yang “unik” manis karena ada gula merahnya, gurih karena ada serutan kelapanya, bertekstur kenyal, lembut, keras khas beras ketan. Harga Pambakte di pasaran sekitar Rp 20.000,-. per piring. Cukup lumayan juga seandainya ada yang mau membuat usaha sampingan kios Pambakte pastilah akan dapat menambah pundi-pundi uang dan sumber lapangan kerja baru serta melestarikan satu jenis makanan tradisional.

Demikian sajian makanan tradisional Pambakte dari Curio kabupaten Enrekang kami sajikan semoga dapat menambah wawasan khasanah makanan tradisional di Indonesia dan dapat bermanfaat. Bagi yang penasaran silahkan mencobanya di rumah.

#Kisah Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19#

Baroko, 14 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maknyus kayaknya

05 Nov
Balas

Ya. Betul Pak. Silahkan mencoba

06 Nov

Hmmmm yummmy nampaknya.

28 Oct
Balas

YNyam..... silahkan mencoba Bu

28 Oct

hemmm enak sepertinya..sayang hanya tulisannya saja yang dibayangkan...hehehehe

27 Oct
Balas

Ada juga gambarnya bisa dilihat lh Bu. Jadi Bisa dipraktetkkan kok Bu

28 Oct

Enak nih, ada di pasaran jugakah. Pak?

27 Oct
Balas

Belum Bu. Ini biasanya untuk acara-acara di masa panen. Sebagai ajang silayurahmi dan rasa syukur

28 Oct

Mantap Mas. sebutan padi Pullu mirip dengan bahasa kampung saya, di tempat kita nama untuk padi ketan adalah Pulut,,, Sukses selalu

30 Oct
Balas

Ya. Pak bahasa serumpun kadang ada istilah yang sama. Terima kasih

30 Oct

Mantul Pak, sukses selalu. salam.

26 Oct
Balas

Terima kasih Bu.Waalaikum salam

26 Oct

Wah ini kisah seperti ini bagus sekali dijadikan buku kumpulan cerita untuk anak di nusantara. Ada pembelajaran mengolah masakan yang dibalut dalam satu cerita. Keren, Pak Sri. Salam literasi dari sini.

01 Nov
Balas

Insyaallah bu. Semoga sukses

01 Nov

Wah lezat

29 Oct
Balas

Ya. Bu Marasa dan bergizi

29 Oct

Pambatte salah satu kuliner nudantara yang patut dilestarikan nampaknya enak ya Pak. Semoga sukses selalu. Barokalloh

29 Oct
Balas

Betul bu. Kalo tidak percaya silahkan dipraktekkan. Aamiiiin

29 Oct

Alhamdulillah, tulisan penambah wawasan tentang kuliner khas daerah di Indonesia. Salam SKSS dari Tasikmalaya, Pak.

29 Oct
Balas

Semoga bermanfaat bu

29 Oct

Makanan Khas nan lezat. sehat dan sukses selalu buat Bapak

26 Oct
Balas

Bergizi bun. Terima kasih

01 Nov

Enak, nih. Saya ingat gambar itu padi ketan hitam. Waktu dulu suka motong padi pakai anai-anai. Sukses selalu ya Pak

29 Oct
Balas

Ani-ani alat potong tradisional di Jawa bu. Terima kasih

29 Oct

Jadi pingin nyoba pembakte deh. Terimakasih pak.

28 Oct
Balas

Selamat Praktek. Semoga hasilnya enak bu

28 Oct

pasti enak ya Pambakte.. jadi penasaran ingin tahu rasanya. sukses Pak. Salam literasi

27 Oct
Balas

Betul Bu enak dan bergizi. Silahkan membuatnya. Aamiiiin Salam literasi

28 Oct

Nyamannyo pak. Salam literasi

01 Nov
Balas

Betul bu nyamannyo kalau sudah merasakan. Semoga sukses bun

02 Nov

Enaknya dan mantap. Salam Literasi

28 Oct
Balas

Ya. Silahkan mencoba bu. Salam literasi

28 Oct

Wow enak banget itu pak.. sy jg mau he he Sy paling suka makanan khas daerah... Indonesia betul2 amazing... Sukses pak... Kearifan lokal yg keren n perlu dilestarikan ..

27 Oct
Balas

Sy follow ya pak kita serumpun ni.. sama2 Sri nya

27 Oct

Ya. Benar Bu. Makanan tradisional merupakan kearifan lokal yang memperkaya khazanah makanan Nasional Indonesia perlu dilestarikan supaya tidak hilang.

28 Oct

Ya Kita satu genus rupanya. Silahkan bu

28 Oct

Sepertinya enak. Bisa nggak ya dicoba? Hehe... Salam literasi

28 Oct
Balas

Bisa sekali bu. Silahkan praktek dan nikmati pasti marasa

28 Oct

Wah hebat, pembelajaran bisa jadi cerita...

01 Nov
Balas

Ya. Bu. Belajar Sambil cerita supaya hidup jadi lebih bermakna

02 Nov

Wah hebat, pembelajaran bisa jadi cerita...

01 Nov
Balas

Ini yang namanya pembelajaran kontekstual bu

02 Nov

beragam makanan khas daerah......unik dan hemmmm yummmy... salam sukses

28 Oct
Balas

Ya. Bu Slahkan mencoba Aamiiiin

29 Oct

Wah enak ya bagi dong kalau praktek lagi ya bun

02 Nov
Balas

Selamat praktek ya bu. Semoga berhasil

02 Nov

wah jadi penasaran pasti enak rasanya bu

26 Oct
Balas

Ya. Bu. Silahkan mempraktekkan

26 Oct

Nyami ....enak banget Pak. Salam sukses selalu.

05 Nov
Balas

Betul bu. Enak, nikmat dan mantap.

05 Nov

Kepingin pakek banget

28 Oct
Balas

Selamat mencoba. Semoga bisa

29 Oct

Jadi penasaran pengen merasakan Pambakte.

02 Nov
Balas

Betul Bubikin Peasaran kalau belum mencoba. Silahkan praktek bu. Semoga sukses

03 Nov

Rasanya pengen nyobain. Baru tahu. Terimakasih Pak sangat bermanfaat. Keren

31 Oct
Balas

Selamat nyobain. Semoga berhasil bun

31 Oct

Betul bun makanan tradisional yang perlu dilestarikan.Terima kasih

26 Oct
Balas

Makanan tradisional yang yang perlu dilestarikan. Rasanya pasti enak ya Pak. Tulisannya sangat bagus dan inspiratif. Terima kasih dapat wawasan baru. Sukses selalu

26 Oct
Balas

Ya. Semoga dapat menambah wawasan

27 Oct

Enak kayak, nih. Kita bangga dg makanan tradisional Indonesia. Sukses selalu buat Bapak

28 Oct
Balas

Silahkan mencoba bun. Aamiiiin

28 Oct

Bakte..disangrai digoreng tanpa minyak ya pak. Mantab ulasannya. Salam sukses selalu pak

26 Oct
Balas

Betul Pak. Terima kasih

26 Oct

Keren saya dan anda sama tanggal dan bulan lahirnya.Makanannya menggugah selera hmmm yummy.Ijin follow pak.Sukses selalu

31 Oct
Balas

Alhamdulillah berarti sama HUT ya Silahkan bu. Terima kasih

31 Oct

Bertambah lagi wawasan saya tentang kue tradisional di Indonesia. Pambakte. Salam Literasi dari Tulungagung, Pak.

27 Oct
Balas

Semoga bermanfaat BuSalam Literasi

27 Oct



search

New Post