Sri Musalifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
#Tantangan Guru Siana# Tantangan hari ke-3#
www.hipwe.com

#Tantangan Guru Siana# Tantangan hari ke-3#

Senyumnya itu lo…….

Senyumnya itu lo, hhmm muanis sekali. Sering kali aku tak bisa tidur bila tiba-tiba senyum itu hadir dalam mimpiku. Bagaimana ya menceritakan model senyumnya. Kayaknya baru satu itu senyum terindah di dunia ini. Kumpulan dari ungkapan bersahaja, damai, melindungi, ramah, menyenangkan. Kira-kita begitulah makna dari sunggingan senyum favoritku itu.

Terakhir aku bisa menikmati senyum itu kala aku kuliah pada semester 4. Beliau sakit ringan. Flu dan demam saja. Sehingga ayah ibuku tidak merasa perlu mengabariku. Namun Allah berkehandak lain. Allah mengambil nenekku tanpa aku bisa merawat beliau. Duka mendalam sangat aku rasakan juga keluarga besarku. Tak ada lagi senyum menawan yang menyambutku pulang.

Satu hal yang membuat kami para cucu selalu kompak adalah kewajiban yang diterapkan nenek. Kala kami masih kanak-kanak. Nenek mengharuskan semua cucunya santap siang di rumah besar. Maksudnya adalah rumah nenek. Beliau menyediakan balai-balai jumbo yang mampu menampung kesepuluh cucunya. Aku sebagai cucu tertua bertugas mengkoordinir saudara-saudaraku. Memimpin doa tugas sepupu laki-laki.

Selesai acara makan gantian kakek menghidupkan cengkerama para cucu. Saling cerita, mengadu, senda gurau dan ini sangat menyenangkan sekali.

Sederhana sekali cara beliau menanamkan nilai-nilai kehidupan. Ikatan emosional terbangun kuat. Hanya melalui makan bersama. Sesekali nenek dan kakek melontarkan petuah-petuah sambil bersenda gurau. Tentu saja kami tak banyak protes dengan instruksi kakek nenek. Orang selera para cucu sudah dipenuhi. Misal ada salah satu yang berebut ayam goreng langsung dibahas. Mengunyah berbunyi, jadi topik diskusi selanjutnya. Pokoknya syahdu sekali kenangan kala itu. Saya katakan luar biasa cara mendidiknya. Paket komplit antara teori dan praktek. Menasehati tanpa memaksa. Para cucu mngindahkan dengan suka rela. Sehingga petuah itu dengan suka rela pula dipatuhi sampai mereka tumbuh dewasa.

Kota Arang, 03 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post