Sri Musalifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
#Tantangan GuruSiana# Tantangan hari ke-22#
pinterest.nz

#Tantangan GuruSiana# Tantangan hari ke-22#

Terima Kasih

Hanya dua kata, terima dan kasih. Menurut aplikasi KBBI, terima mengandung makna mendapat (memperoleh) sesuatu. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang.

Namun, apabila kedua kata tersebut digabungkan maka menjadi terima kasih. Kembali saya tengok aplikasi KBBI, ternyata terima kasih itu artinya adalah rasa syukur.

Bersyukur kepada Allah SWT karena kita sudah mendapat benda/pemberian/bantuan/pertolongan/kemudahan (nikmat/karunia) dari Allah SWT lewat tangan orang yang telah menolong kita.

Waduh, ternyata kalau terima dan kasih itu sudah berdampingan bahaya juga. Terus letak bahayanya dimana?

Menjadi bahaya apabila kita lupa atau khilaf tidak berterima kasih kepada orang yang telah mempermudah kesulitan kita. Dengan tidak berterima kasih otomatis kita tidak bersyukur.

Padahal Allah SWT berulagkali menyebutkan fabiayyi ala irobbikuma tukadziban “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”. Dalam surah Ar- Rahman kalimat tersebut diulang sebanyak 31 kali.

Lalu mengapa kalimat tersebut diulang sampai 31 kali. Hal ini tentunya adalah hak mutlak Allat SWT. Dialah yang benar-benar mengetahui hakikatnya.

Namun saya menganalisa sesuatu yang diulang berkali-kali itu menunjukkan betapa pentingnya kalimat itu untuk diperhatikan.

Bukankan Allah memberikan bonus berlebih bila manusia senantiasa bersyukur. Allah akan melipatgandakan nikmatNYA.

“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)

Imam As Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur’an menjelaskan bahwa pengulangan kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban adalah untuk memantapkan pemahaman dan menekankan betapa pentingnya bersykur atas nikmat Allah setelah menyadari bahwa semua bantuan dan kemudahan itu datanya hanya dari Allah Azza wa Jalla. (Muchlisin BK/Tarbiyah.net).

Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mengucapkan terima kasih. Biasanya ada semacam ungkapan “dasar tak tau terima kasih”. Atau setelah menerima sesuatu ia menghilang begitu saja. Apakah yang demikian ini bisa dikategorikan mengingkari nikmat Allah? Hanya Allah yang mengetahuinya.

Terima kasih, jazakallahu khoiron. Semoga saudara-saudara yang sudah membaca tulisan sederhana ini mendapat kebaikan dari Allah SWT.

Kota Arang, 22 Februari 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post