
Joko Sembung Bawa Golok
Selang beberapa menit setelah aku mengunggah sebuah tulisan yang berjudul “Guru Benar-Benar Dimanjakan Kini” di Wall akun Facebookku, banyak orang memberikan tanggapan. Mereka emosi dengan menuliskan komentar bernada marah. Sebagian besar menghujatku dengan aneka kata “manis” yang membuatku tidak mampu menulis komentar balasan apapun.
“Komentator-komentator” itu menganggapku tidak bisa menghargai jasa seorang guru. Para guru itu menuduh judul yang kutulis adalah bentuk olok-olokku terhadap profesi guru. Aku dianggap iri terhadap profesi guru. Lucunya lagi, ada yang memprovokasi untuk menolak menjadi guru untuk anak-anakku. Kalimat- kalimat kasar itu telah menggerus habis semangatku berargumentasi dengan mereka. Meskipun begitu aku tetap saja penasaran mengintip setiap komentar yang masuk.
Syukurlah, akhirnya muncul juga tanggapan positif. Seseorang menulis sebuah ungkapan Joko Sembung Bawa Golok. Yang lain menimpali dengan menulis bahwa sungguh banyak orang tidak literat. Berkomentar hanya membaca judul, tanpa membaca isinya. Tristan Rokhmawan menegaskan dengan menulis, "Baca doloooooo baca doloooooo. Bu guru pak guru malas baca malooooooo maloooo." Mereka bertiga paham tentang kemanjaan apa yang kumaksud. Tertulis pada paragraf ketigaku "Webinar kali ini benar-benar memanjakan para peserta. Mereka tidak hanya berkesempatan mendulang ilmu dari pakarnya, tetapi juga menerima sertifikat pelatihan. Terimakasih MediaGuru yang telah menyelengarakan webinar gratis. Sukses selalu untuk Bapak M. Ihsan beserta timnya . Barakallah."



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul bunda, banyak org hanya srkadar baca judul tanpa memahami isi. Salam.
Literasi belum membudaya bun. Terima kasih kunjungannya
Betul bunda, banyak org hanya srkadar baca judul tanpa memahami isi. Salam.
Pasti bukan rakyat Madangkara bun...he he he karena tidak literat
Betul bunda, banyak org hanya srkadar baca judul tanpa memahami isi. Salam.
Betul bunda, banyak org hanya srkadar baca judul tanpa memahami isi. Salam.
Mantul Bu...keren
thanks sudah mampir bunda Sanria
Tetap sabar tetap senyum dan selalu bersyukur. Biar orang mau bilang apa yang penting niatkan menulis apapun untuk berbagi kebaikan. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Terimakasih atas kunjungannya pak Sriyono. Semoga selalu terjaga silaturahmi kita.
Hmmmm, terbiasa baru melihat judul langsung komentar ya bu.
Hanya gurusiana yangvterlatih untuk tidak melakukannya bunda Aisyah
Setuju Bunda, memang ini sebagian kelemahan kita, hanya baca judul tidak menilik isi. Sukses terus ya, Bunda. Salam literasi...
Terimakasih bunda Susi . telah berken mamberkunjung
mantap bu..iya, jarang yg mau membaca ,hanya judulnya..seperti artikel saya, hanya beberapa orang yg paham..yg lain hanya baca judulnya saja he..he.., seperti artikel ibu di atas..padahal webinar lho wkwk
Setidaknya kita tahu kalau budaya literasi di kalangan guru belum cetar membahana
sabar ya bu..perlahan..nanti literasi juga digemari oleh semuanya
Njih pak.Eko. aamiin.
Jaka sembung bawa golok ngak nyambung ya bu he..he..
Betul bunda komentar ga nyambung
Gagal fokus rupanya ya Bu...
Kurang literat pak