LAYANGAN PUTUS (TATIKA D14)
Layangan itu putus, setelah sebelumnya mampu melewati gulungan awan dan berkali-kali menyambit lawannya. Nurdin memandang terbang layangan itu tanpa sepatah katapun karena di dalam dadanya bergemuruh kekacauan yang sepertinya akan dihadapi sepulangnya dia di rumah nanti. Ocehan emak tak seberapa, tapi kantong celengan setahun yang dia kumpulakn dengan susah payah akan menjadi milik kakaknya, karena dia sudah kalah taruhan kali ini, bahwa layangannya tak seharusnya putus.
Sidoarjo, 5 Juli 2020
#Tantangan menulis hari ke-14
*Usai bermain layangan bareng sore tadi
#stayhome
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul layangan putusnya bu. Ditungggu karya hebat berikutnya. Barokallah
terimakasih motivasinya, Bunda Erwin...
Mantapppp
Terimakasih banyak Bund...
Layangngan juga mengispirasi ya Ibu Sri. krennnnn
Heheheh.... Iya, Bunda. Terimaksih banyak motivasinya.
KeReN Bunda salam literasi
Terimakasih motivasinya, Bunda....
Keren bun cerpan pendeknya.Istilah baru nih bg saya tatita
Terimakasih sdh mampir, Bund. Belajar dari pak Tengsoe. Hehehe.
Keren bun cerpan pendeknya.Istilah baru nih bg saya tatita
MantabLanjutken