NEW NORMAL DI SEKOLAH, SIAPKAN DENGAN TETAP TERSENYUM
#Tantangan_menulis_D-1
Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan terbaik untuk masyarakat terkait kondisi pandemi Covid-19. Masyarakat pun menyikapi kebijakan tersebut dengan tindakan dan mental yang berbeda. Tentu saja, perbedaan sikap ini berlatar belakang SDM masyarakat yang berbeda. Namun, hal pokoknya adalah, tetap diberlakukannya New Normal.
Di sekolah, kondisi New Normal mau tidak mau harus diikuti semua warga sekolah. Sebagai pendidik, tentu bapak ibu guru tidak akan turut meratapi ketidak pastian kondisi saat ini. Beruntungnya, siswa belum masuk sehingga Bapak Ibu guru bisa menyiapkan kondisi sekolah untuk New Normal. Ada pula beberapa sekolah yang tetap memberlakukan pembelajaran secara daring. Selama menunggu masa persiapan itu, apa saja sih, yang harus dipersiapkan sekolah?
Dalam tulisan ini ada beberapa hal yang bisa kita persipakan. Diantaranya, fasilitas screening. Fasilitas ini dapat diperoleh sekolah dengan bantuan beberapa pihak terkait. Seperti bilik desinfektan, wastafel yang memadahi di gerbang sekolah, sabun cuci tangan, air bersih mengalir, dan sebagainya. Fasilitas ini harus dipastikan berfungsi dengan baik dan memiliki akses yang mudah dijangkau warga sekolah.
Mengatur jarak (social distancing). Nah, ini yang bisanya susah diterapkan. Bapak ibu guru harus antisipasi jikalau nanti ssiwa masuk, sepertinya bakalan heboh. Seheboh emak-emak yang sedang reunian karena lama tak jumpa. Waspada tingkat pertama dengan mengecek suhu pakai thermogun. Waspada selanjutnya bisa dilakukan dengan mengatur jarak duduk dan tidak mengantre berdesakan saat istirahat atau ke toilet. Nah, dari sini saja pasti sudah mumet membayangkan siswa yang berebut mau ngapain saja. Apalgi siswa jenjang sekolah dasar. Peuh. Wkwkwkw.
Mengatur kewarasan. Yah, tentu saja ini point yang paling penting dari semuanya. Karena, tanpa kewarasan lahir batin, tentu kita tidak akan bisa menjalankan semua rencana dengan baik. lalu, bagaimana caranya?
Selain makan makanan bergizi seimbang, kita juga harus menjadikan keadaan psikologis kita gembira, bahagia, senang, tentram dan damai. setidaknya, tersenyumlah. Minimal, tersenyumlah pada cermin walaupun di sana tampak guratan wajah Bapak Ibu yang mulai ada garis-garis tak jelas. Entah karena apa. Anda berhak bahagia dengan tersenyum, bahwa Anda masih bisa bercermin. Karena Tuhan Maha Baik.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
lanjutkan ibu..tulisannya keren..hari pertama lo...mantul
Keren banget say. Semangt terus berkarya
Terimakasih sdh dikomeni senior.Whwhkkk
Keren tulisanya bu, ayo ditunggu karya hebat berikutnya. Barokallah
Makasih banyak Bu Erwin.
Bagus buee... Lanjut terus...!
Siap, Pak Untung, makasih banyak.
Siap Bunda....New Normal di sekolah.APD harus sudah tersedia.Salam literasi
Tulisan pertama saja sudah mantap Bu. Ditunggu tulisan lainnya
Kereeeenn bunda
Tulisan perdana, pas dulu dikasih tugas Pak Eko, baru bisa bikin.Maturnuwun sudah singgah.
Smoga kt semua slalu BAHAGIA dgn tersenyum.
Aamiin. Maturnuwun sudah singgah
Bagus ibu semangat terus nggih
Terimakasih banyak, Bu.
Lanjutkan.
Mantap lanjutken