Waktu terasa lamban bagi mereka yang menunggu. Begitu cepat bagi yang beraktifitas. Begitu pepatah yang pernah saya dengar. Ternyata, di masa Pandemi Covid-19, waktu bagaikan anak panah. Melesat tak tertahan meninggalkan busurnya. Hingga tersadar telah di penghujung 2020.

Sampai saat ini, belum dapat diprediksi kapan ujung Pandemi. Banyak transformasi terjadi. Bukan hanya transformasi pendidikan, kesehatan, bersosialisasi, bahkan tatanan kehidupan rumah tangga pun berubah drastis. Semua kesibukan di luar rumah, diboyong ke dalam rumah. Jadilah rumah bagaikan kotak-kotak. Semua bergerak dengan kesibukannya masing-masing. Lebih heboh dari hari-hari normal.

Semua akan menjadi kenangan di masa yang akan datang. Kisah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Begitulah hidup. Selalu mengajarkan sesuatu yang tidak tertera dalam kurikulum sekolah. Menjungkir balikkan keadaan yang semula ditolak.

Apapun itu Pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal. Terutama peluang belajar memanfaatkan perangkat IT lebih baik lagi. Selain itu juga mengasah empati pada sesama yang terpapar Covid-19.

Mengeluhkan keadaan sulit bukanlah solusi. Apabila mampu menjadikan hambatan sebagai peluang, berarti lolos dari tantangan hidup.

Kembali pada seruan Rasulullah Muhammad SAW, orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin. Sedangkan orang yang tidak beruntung, apabila hari kemarin lebih baik dari hari ini. Kemudian orang yang hari-harinya selalu sama itulah orang yang merugi.

Semoga warga Indonesia termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin.