Jiwa Besar Penulis (Hari ke-379)
Menulis merupakan sebuah proses. Tidak ada yang ujug-ujug langsung jadi (bagus). Ada tahap-tahap yang dilalui. Dibutuhkan sering berlatih, niat baik, tekad, dan tujuan.
Sebagaimana sebuah proses, terkadang muncul godaan dalam perjalanan. Tergoda sah-sah saja. Selagi godaan itu menambah kreativitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Teruji orisinalitasnya.
Akan tetapi, jika tergoda pada karya orang lain dan dianggap itu sebagai sebuah inspirasi, di sinilah muncul kerawanan. Bahkan dapat menjebak diri untuk meniru secara otentik (plagiat).
Jangankan meniru karya orang lain, mengambil karya sendiri dan meletakkannya pada dua tempat yang berbeda juga plagiat. Inilah yang disebut autoplagiat.
Sejatinya seorang penulis memiliki mental belajar tangguh lahir batin. Selalu ada benturan ketika proses menulis berlangsung. Ketika berbenturan dengan kekeliruan, maka berbenah diri dengan segera. Jika benturan itu terjadi dengan karya penulis lain, minta maaf adalah cara paling elegan. Tanpa harus berdalih ini itu yang sifatnya hanya berusaha menutupi kekeliruan diri. Kemudian memaafkan kekeliruan orang lain merupakan cara mencerdaskan diri. Inilah jiwa besar seorang penulis.
Belajar menulis itu memang tidak ada habisnya. Semakin lama belajar, semakin terasa "masih lapar". Bukan hanya ketrampilan secara keilmuan yang diasah, tapi juga ketrampilan beretika.
Salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif...semakin bangga dan salut sama Buk Sri...membuat hatiku yang galau dan resah menjadi terobati dengan untaian kalimat Buk Sri yang menyejukkan hati. Trims Buk.
Sama-sama, Bu Eva. Semoga sukses selalu.