Ada pepatah mengatakan, "Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihatlah apa yang dibicarakannya". Pepatah ini cukup populer. Mengajak orang untuk menilai apa yang disampaikan seseorang, sementara yang menyampaikan tak perlu dinilai-nilai. Meskipun yang bicara anak kecil, jika yang disampaikannya baik, mengapa tidak? Kira-kira begitulah arah pepatah tersebut.

Akan tetapi, hari ini kata-kata bijak itu dengan terpaksa aku "tabrak". Berita mengejutkan kubaca hari ini. Mau tau berita apa? Silakan googling dengan keyword "Vonis Penjara Harun Yahya".

Harun Yahya yang bernama lengkap Adnan Oktar, adalah seorang penulis dan pendakwah muslim dari Turki yang banyak bicara tentang penciptaan. Beberapa Ensiklopedi dan CD Ilmu Pengetahuan karyanya masih tersimpan dalam jajaran koleksiku. Di antaranya CD tentang Keajaiban Semut, Keajaiban Otak, Keajaiban Planet, The Miracle of the Immune System, dan Keajaiban Alquran.

Setelah membaca berita tentang dirinya hari ini, tiba-tiba merasa mual. Bagaimana mungkin seorang ilmuwan yang juga penulis muslim terlibat kejahatan menjijikkan seperti itu? Astaghfirullah.

Perlahan kupindahkan barang-barang koleksi yang bertuliskan nama Harun Yahya tersebut ke tempat yang bukan favorit. Pemberitaan itu sangat mempengaruhi pemikiranku dalam menghargai karyanya. Dalam kasus ini, apa boleh buat. Kulihat juga siapa yang bicara.