SRI RAHAYU

Guru kampung yang senang berbagi cerita lewat tulisan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Semangat yang Terkulai (Hari ke-351)

Pada masa-masa awal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan, yang merasakan paling berdampak pada semangat belajarnya adalah siswa PAUD/TK/RA dan siswa kelas 1. Sekolah merupakan dunia baru bagi mereka. Rasa ingin tahu akan keadaan di balik gerbang sekolah dan gagahnya mengenakan baju seragam begitu menggoda bocah-bocah itu.

Anak seusia siswa PAUD/TK/RA yang masuk tahun ajaran 2020-2021, seyogyanya mereka masuk sekolah secara tatap muka pada pertengahan Juli 2020. Demikian juga siswa kelas 1. Akan tetapi, pandemi Covid-19 telah menghentikan langkah mereka menuju sekolah. Ini artinya baju seragam yang sudah dipersiapkan tidak jadi dikenakan. Padahal salah satu yang membuat mereka semangat sekolah adalah baju seragam. Tidak bisa dimungkiri, bahwa baju seragam memiliki aura tersendiri bagi mereka.

Begitulah anak-anak. Semangat belajarnya masih dipengaruh hal-hal tersebut. Memang bisa saja tetap mengenakan baju seragam ketika PJJ di rumah. Namun, aura lingkungannya akan berbeda. Mereka berharap belajar bersama ibu guru di sekolah. Tapi keadaan tidak mengizinkan. Walhasil mereka merasa gagal bersentuhan dengan dunia baru yang menjadi impiannya. Berharap pada semester genap suasana sudah berubah, gagal lagi. Kembali harus PJJ.

Inilah tantangan yang dihadapi orangtua. Tidak mudah mengenalkan PJJ pada anak usia dini dan siswa kelas 1. Guru, orangtua, dan siswa sama-sama menghadapi kendala teknik. Berbagai pelatihan yang telah diikuti guru, masih belum menunjukkan hasil yang signifikan. Seandainya pada semester genap nanti PJJ dilakukan hingga akhir tahun ajaran, genaplah setahun mereka belum merasakan nikmatnya belajar tatap muka bersama gurunya, dan keceriaan bermain bersama teman di halaman sekolah. Kecuali sekolah-sekolah yang telah melaksanakan luring.

Perlu kerja keras membangkitkan kembali semangat belajar anak usia dini ini. Jangan sampai semangat mereka lunglai dan tergerus oleh godaan bermain tiada henti. Caranya? Nah, inilah yang menjadi PR orang dewasa di sekitar mereka. Maksudnya, peran pendidikan keluarga dan pendidikan masyarakat sangat diharapkan untuk menegakkan kembali semangat mereka yang sempat terkulai.

Semoga wabah ini segera menemukan ujungnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga wabah ini berakhir dan si virus kembali ke asalnya. Tulisan yang keren, Bu. Salam literasi.

31 Dec
Balas

Aamiin. Terima kasih kunjungannya, Bu Salamah. Sukses selalu

01 Jan



search

New Post