Tak Elok Begini (Hari ke-373)
Kemarin telah terjadi sesuatu yang mengagetkan saya. Puisi yang saya tayangkan pada tanggal 20 Januari 2021 pukul 21.52 WIB, ada yang mencatut kalimat pertamanya. Duh, rasanya gimana gitu.
Untuk lebih jelasnya, ini link puisi saya:
https://srirahayu141559.gurusiana.id/article/2021/01/ketika-cinta-bertemu-cinta-hari-ke-372-4519914
Sebagaimana biasa, saya mengunjungi balik Gurusianer yang telah berkunjung ke "rumah" saya. Alangkah terkejutnya ketika tiba di sini
https://evasuzana.gurusiana.id/article/2021/01/kasmaran-4930684
Kalimat pembuka sama persis (tayang pukul 22.41)
Saya tayang pukul 21.52 WIB, sang pencatut berkunjung dan komentar pukul 22.01 WIB. Kemudian pukul 22.41 WIB menayangkan puisi dengan kalimat pembuka sama persis.
Alahmak. Mbok ya jangan begini. Tak elok sekali.
Ketidaknyamanan sudah saya sampaikan di kotak komentar. Sayangnya, belum ditanggapi. Ah!
Persamaan diksi sah-sah saja. Tapi, jika runut sampai empat kata pada posisi yang sama, sudah tak lazim itu. Semoga Gurusianer tersebut membaca komentar saya di blog-nya.
Salam sehat dan tetap semangat (menulis)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kata Mas Eko sikatttt. Kalau kata saya hajaarrrr... Wakakakak. Gawat semangat Mbak Ayu.
Hahahaha, Yo wes. Sikat dan hajar.
Maafkan saya terlambat membaca komentar Ibu di blog saya, bukannya tidak mau menanggapi. Saya memang terinspirasi dengan puisi Ibu..dan kebodohan saya karena tidak meminta izin atau mencantumkan nama ibu yang telah saya kutip kalimatnya. Semua itu karena ketidaktahuan saya sampai sejauh mana sebuah plagiarisme tersebut. Saya juga telah memperbaikinya dan membuat tulisan tanggapan di blog saya yang tayang kemarin. Semoga Ibu mau memaafkan dan insya Allah ini akan menjadi pembelajaran bagi saya. . Oya mas Eko jangan sikat saya..saya masih mau belajar dan Mbak wiwik jangan hajar saya ..saya masih ingin terus menulis. Terimakasih.
Waddduuuhhh..., gawat. Belum ikut pembekalan menulis di PPPSU...hahaha. Sejatinya, plagiasi adalah dosa besar penulis. Njih ...Bu Ayu....ojo ditiru. Ora ilok tenanan. Salam Anti Plagiasi. Tetap semangat, Bu Ayu. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Aamiin. Terima kasih kunjungannya, Bunda Ray. Kata Mas Eko, "sikaaattt". Hahaha, hajab awak.
Lah..... Kok bisa gitu ya Bu.
Ojo ditiru. Ora ilok. Hiks. Semoga Gurusianer tersebut menyadari kekeliruannya.
Waduh
Semangat Bu Ayu, artinya karya Bu Ayu pantas untuk ditiru. Stay positif thinking