Pasar Tradisonal
Sabtu
Hari libur
Sekolah bukan tujuan
Memasak dan berbenah diutamakan
Melangkah menuju pasar tradisional
Tawar menawar biasa
Membeli bahan
Masakan
Kini
Pasar sepi
Tidak seramai dahulu
Saat hari libur tiba
Konsumen dimanja pasar abstrak
Buka aplikasi pesan
Barang datang
Puas
Tinggal
Pedagang menjerit
Mencari kemana pelanggan
Modal terkikis nyaris habis
#Hari ke 274
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kasihan ya, Bun. Orang lebih suka aplikasi daripada ketemu langsung. Puisi yang keren. Smg sehat dan bahagia selalu, Bunda
Terimakasih apresiasinya bunda Ernasari, betul Bun kemasan menarik dan diberi hadiah. Semoga sukses selalu
Haduuhh...kasian ya Bund?
Tergerus teknologi Bun, terimakasih hadirnya Bunda Siska. Semoga sukses selalu
Ulasanan yang inspiratif. Yah, itu fenomena yang tidak bisa dihindari. Harus ada langkah nyata agar eksistensi mereka tetap terjaga.
Betul pak teknologi semakin maju yang lemah tergilas, terimakasih apresiasinya pak Rochadi Arif Purnawan. Semoga sukses selalu
Saya gagal masal Bund. Mau belanja belum ambil uang. Makannya beli nasi bungkus saja. Dibawain suami pulang kerja .he he .selamat berakhir pekan. Sehat selalu
Terimakasih hadirnya Bunda Siti, semoga sukses selalu
Semoga pasar tradisional tetap bisa eksis, Bu. Bukan masalah untung rugi saja... Salam sukses selalu.
Masalahnya yang berkunjung sekarang semakin berkurang, bgmn mau dapat untung. Aamiin, terimakasih hadirnya Bunda Cicik. Semoga sukses selalu
Selamat berbenah ya bu..agenda luar biasa para ibu pekerja..
Belum selesai berbenah, sakit Bun sudah Lolita. Terimakasih hadirnya Bunda Eva, semoga sukses selalu