Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menyatakan pentingnya Gerakan nasional untuk mengendalikan inflasi pangan. Semua pihak, harus bekerja sama dalam mengatasi inflasi di Indonesia, terlebih mengingat kondisi ekonomi dunia yang sedang menghadapi gejolak.

Beliau memberi contoh, Cina yang saat ini masih memberlakukan lockdown maka berimbas pada masalah distribusi pasokan pangan global. Juga perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, padahal kedua negara adalah pemasok 20% harga energi dan pangan dunia. Akibatnya, terjadi kenaikan harga-harga di dunia.

Perry menambahkan, beberapa negara di dunia termasuk negara yang tingkat inflasinya tinggi, berupaya menurunkan dengan cara menaikkan suku bunga. Namun inflasi tidak turun, akibatnya ekonomi turun drastis. Sehingga beresiko resesi, tentu yang dirugikan rakyat.

Tugas pemerintah adalah melindungi rakyatnya dari imbas naiknya harga-harga di pasar global agar tidak sampai menyebabkan harga-harga di dalam negeri ikut naik.

Bagaimana caranya ?

Salah satunya dengan ronda inflasi, kata Perry sebagai upaya yang bisa dilakukan. Seperti halnya meronda, melakukan siskamling (sistem keamanan lingkungan) diwaspadai dan dipantau. Kalau terjadi suatu bahaya, mari kita guyub rukun, bersama-sama melakukan upaya untuk melindungi rakyat dari dampak global, mengatasi kenaikan harga, inflasi terkendali, dan ekonomi tumbuh.

Cara lain, kata Perry adalah dengan menjalin kerja sama antar daerah dengan erat, misalnya berbagai kota atau kabupaten. Tujuannya supaya betul-betul kekurangan pasokan pangan di suatu daerah dapat dipenuhi oleh daerah lain.

Langkah bersama pengendalian inflasi pangan, membutuhkan upaya ekstra agar inflasi dapat sesuai sasaran dan kolaborasi bersama dalam pengendalian inflasi. Dampaknya pada percepatan pemulihan ekonomi yang optimal dan menyejahterakan masyarakat, tambah Perry. Disarikan dari berbagai informasi internet.

#Hari ke 248