Sri Rahayu, M.Pd.

Hidup harus berguna dengan tidak merugikan orang lain...

Selengkapnya
Navigasi Web

'Si Kancil dan Buaya yang Rakus' Dongeng Ke-1

 

Dahulu kala, di tengah hutan yang rimbun dan penuh dengan kehidupan, hiduplah seekor kancil yang cerdik. Kancil tersebut terkenal di seluruh hutan sebagai makhluk yang cerdik dan tangkas dalam menghadapi segala situasi yang berbahaya. Suatu hari, ketika kancil sedang mencari makanan di tepi sungai, ia bertemu dengan seekor buaya yang lapar dan rakus.

Buaya tersebut dengan ganas memandang kancil dan berkata, "Hai kancil, kamu akan menjadi santapanku hari ini." Namun kancil, yang selalu cerdik, tidak takut dan dengan tenang menjawab, "Maafkan aku, buaya, aku sedang dalam masa puasa dan dagingku tidak sedap untuk dimakan. Kalau kamu mau, kita bisa menunggu hingga aku gemuk dan kulitku lebih lezat." Buaya tersebut memandang kancil dengan heran, namun akhirnya setuju untuk menunggu hingga kancil menjadi gemuk dan lebih galau.

Beberapa hari kemudian, ketika kancil melihat bahwa buaya tersebut tertidur pulas di tepi sungai, ia merencanakan cara untuk meloloskan diri dari bahaya yang mengancam nyawanya. Dengan gerakan yang hati-hati dan gerak-gerik yang cepat, kancil mulai merayap dan mendekati buaya dengan perlahan. Ketika kancil merasa sudah cukup dekat dengan buaya, ia menarik ekor buaya tersebut dengan kehabisan tenaga dan berlari secepat mungkin.

Buaya tersebut terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat kancil yang berlari menjauh dengan cepat. Tanpa membuang waktu, ia segera mengejar kancil dengan niat untuk memangsa si kancil dengan lembut tersebut. Namun kancil, yang lebih tangkas dan cerdik daripada buaya tersebut, mampu menghindari setiap serangan buaya dengan gerakan yang cepat dan tangkas.

Setelah beberapa lama berlari dan berlompat-lompat, kancil akhirnya berhasil menemukan sungai yang besar dan lebar. Namun buaya tersebut terlalu besar dan berat untuk menemukan sungai tersebut dan ia terpaksa menghentikan kejarannya. Kancil pun merasa lega dan senang karena berhasil selamat dari ancaman buaya rakus.

Moral dari cerita ini adalah bahwa kecerdikan, kecepatan, dan ketangkasan dapat membantu kita menghadapi bahaya yang mengancam nyawa kita. Dan ketika kita dihadapkan pada bahaya, kita harus selalu berpikir cerdas dan berani dalam mengambil keputusan.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang bagus. Saya suka. Salam literasi.

27 Mar
Balas



search

New Post