Tagur 430

Oleh: Sri Rahayuningsih

Bahagia adalah sebuah kata, dan smua berharap bertemu dengannya, sehingga berbagai cara seringkali di lakukan demi menggapai bahagia. Mulai dari yang legal ataupun ilegal.

Sejatinya bahagia sangatlah sederhana, tergantung bagaimana seseorang menyikapi setiap rasa yang ada dari setiap peristiwa yang terjadi.

Bisa jadi dapat menikmari makan siang dengan lauk ikan asin dan sambel merupakan kebahagian. Melihat gemeriknya air terjun di kolam sambil memberi makan ikan ikan juga kebahagian. Bertemu teman lama yang sudah puluhan tahun tidak bertemu dapat mendatangkan rasa bahagia. Menghidangkan makanan dan mendapat pujian dari anak dan suami, adalah kebahagiaan bagi istri. Sesederhana dan sesimpel itukah?

****

[" Bu, Putri hamil"] ucap Fajar kepada ibuny melalui percakapan telpon.

[" Alhamdulillah....."] jawab Farah ibunda Fajar.

" Bapak..." Farah spontan berteriak memanggil Hadi suaminya yang sedang mencuci mobil di halaman. Rasa gembira dan bahagia yang membuncah membuat farah lupa jika sambungan telepon masih berlangsung. Akibatnya Fajar sampai menjauhkan ponsel dari telinga karena gak tahan dengan suara teriakan ibunya.

["Bu..."]

[Bu...."] Fajar memanggil ibunya namun tidak ada jawaban. Ternyata sambungan telepon sudah terputus. Fajar tersenyum," Ibu sedang berbahagia" gumam Fajar.

Sementara itu Hadi langsung.menghentikan aktivitasnya dan tergopoh segera masuk rumah, karena belum pernah Farah berteriak sangat kencang apalagi ketika memanggil namanya. Pasti ada sesuatu yang genting dan darurat.

"Buck..."

" Auwgh..."

Tanpa di duga Hadi bertabrakan dengan Farah pas di depan pintu, karena di saat yang bersamaan Farah juga berada di depan pintu. Untung saja Hadi sigap menarik tubuh istrinya yang nyaris jatuh. Farah selamat tidak sampai jatuh. Namum akibatnya kepala Hadi sempat membentur tembok demi menahan agar istrinya tidak jatuh.

Hadi menyeringai kesakitan sambil mengusap kepalanya.

Farahpun tak kalah terkejut manakala melihat suaminya sempoyongan mungkin pusing karena kepala Hadi membentur tembok.

Farah semakin panik ketika melihat memar di dahi Hadi. Setengah berlari Farah mengambil saputangan dan air dingin untuk mengompres untuk mengurangi rasa sakit.

" Makasih" ucap Hadi, dan dijawab dengan anggukan oleh Farah.

" Sampai teriak- teriak memanggil, memangnya ada apa? tanya Hadi setelah rasa nyeri di kepala berkurang.

( bersambung)

Rumahku, 31 Januari 2022