Tetanggaku Julid
Tagur 390
Obrolan Meredam Amarah
Oleh: Sri Rahayuningsih
Setelah sarapan dengan menu tempe penyet sambal bawang, kami berangkat menuju rumah lama untuk mengambil karpet dan barang lainnya guna persiapan acara syukuran besok malam. Kami memang tidak membawa banyak barang, karena hanya berdua saja dengan suami di kontrakan. Anak-anak tetap di rumah lama, terkait dengan pendidikan mereka.
Si sulung kuliah semester tujuh sedang si bungsu SMA kelas 12. Untuk sementara kami tinggal terpisah, aku menemani suami dan anak-anak belajar hidup mandiri di rumah lama. Akhir pekan kami isa bekumpul kembali ke rumah lama.
Selama perjalanan aku menceritakan pengalaman berbelanja tadi pagi kepada mas Putra suamiku.
“ Ibu bingung dengan sikap bu Ina tadi pagi, Yah”
“Emang kenapa dengan bu Ina?
“ Lihat ibu beli tempe, eh dianya sewot ngatain pantesan udah punya mobil, makannya pake tempe doang”
“ Biarin aja gak usah dipikirin” jawab mas Putra santai.
“ Sebel aja sih, baru kenal kok gitu, males deh punya tetangga kayak gitu,” ucapku kesel mengingat ucapan bu Ina tadi pagi.
“Lah, kok sekarang ibu yang sewot, entar darah tinggi loo….” Ucap mas Putra sambil mengelus tanganku. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskan kembali, mencoba menghilangkan ucapan bu Ina tadi pagi.
“ Senyum dong, biasanya ibu cuek dengan omongan tetangga, kok sekarang beda, kenapa?
“ Habisnya baru ketemu sekali, omongannya udah gak enak di dengar, di rumah lama gak ada yang begitu sih. Makanya heran juga.”
“ Nah, ibu kan suka nulis, jadiin aja bahan tulisan. Pasti seru ceritanya” sahut mas Putra sambil terus menyetir.
“ Ya ampun mas, betul juga. Makasih ya, sudah memberi inspirasi,” harusnya aku gak marah ama bu Ina malah berterima kasih karena telah memberikan ide tulisanku nantinya.
Setelah menempuh 3 jam perjalanan sampailah kami di rumah. Dibantu ke dua anak kami, maka barang yang akan dibawa ke kontrakan sudah kelar. Setelah makan siang dan istirahat kami pun bersiap kembali ke kontrakan.
Malamku, 21 Desember 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar