Puisi : Ibu, Bidadariku
Gempitanya doamu bu
sangat kurindu
dan menyeretku pada lembaran masa lalu
Menggandeng tanganmu,
adalah damai bagiku
Menatap matamu,
menjadi telaga buatku
Bu
Masihkah ada masa di mana engkau duduk di sampingku?
mengusap gatal punggungku karena matematika terlalu sulit
atau memastikan kutu tak ada di sela-sela rambutku.
kasihmu adalah segelas air mengalir ke dalam kerongkonganku
andai cintamu adalah kipas yang berayun, menjelang terpejam mataku
angin sepoi tak kuinginkan lagi.
Meletakkan letih di pangkuanmu, adalah surga bagiku
Namun masa, kemana masa itu ?
Bu
Perubahan musim telah merampasmu tinggalkan bayang masa kecilku
Kemana kucari serpihan yang pernah kupecahkan?
Kau yakinkan hatimu tak berkurang
namun rasa yang menghimpit dadaku,
adalah kumpulan sesal,
dan air mata tertahan ribuan waktu.
Menantimu dalam sepi yang senyap
Serta, hening yang menyayatku
Engkau tak pernah berkeluh atas sikapku
Sabarmu diam,
menahan gejolak yang aku pun tidak tahan
Bu
malam ini, ingin kulukis bidadari dalam tidurku
Bergamis putih, seperti saat kita terakhir bertemu
Senyumnya selembut fajar pagi
Secantik paras dengan lesung pipimu
Bu
Kutunggu kau di ujung mimpiku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kangen perlakuannya yang lembut, sigap buat anak-anaknya. Jadi melo.
Apalagi klu melihat ibu sudah sepuh pas sare (tidur) perasaan mjd sangat melo...beruntunglah yg msh diberi kesempatan merawat ibu. Terakhir saya bs memegang tangan ibu & bapak 15 thn yg lalu. Terima kasih pak Yudha.
Ibu adalah bidadari tak bersayap.
Bidadari dg segala keistimewaannya. Terima kasih bu.
Iya bu, krn hatinya seluas samudera. Semoga kita mjd sosok ibu yg dirindukan anak2.
Bicara tentang ibu...selalu ada kenangan manis bagi siapapun... juga selalu ada gerimis hati bila mengingatnya....
Benar bu, kasih ibu sepanjang jalan...cinta dan sabarnya seluas lautan.
Kebaikan i bu bagai bidsfari ya bu Rahmiyati
Iya bu, apalagi klu beliau sdh tdk ada. Kadang rasa kangen tiba tiba melanda.. Terima kasih bu,
Ibu adalah sosok yang slalu dirindukan ya Bu.
Bisa gak ya jadi ibu seperti ibu kita?
Semoga Allah membimbing kita supaya mampu mjd ibu yg terbaik. Terima kasih bu.
Jadinya mbayangin ibu yg terpisah nun jauh di Sumatra sana, membuat sebak dan berkaca-kaca
Semoga ibu selalu dalam kssehatan dan keberkahan. Terima kasih pak Zul,