#pentigraf

#pendidikan_sains

Suara anak-anak terdengar makin ramai di halaman sekolah. Aku masih di dalam ruang guru, menyiapkan beberapa bahan yang belum sempat terbawa mereka. Kaca bening, penggaris dan beberapa lembar kertas petunjuk percobaan.

Sesaat kemudian aku tergopoh keluar. “Kalian kumpulkan hewan-hewan yang dibawa dari rumah ke dalam nampan plastik ini,” perintahku setelah dekat dengan mereka. Anak-anak yang mendapat tugas membawa hewan kecil-kecil pun mengambil nampan plastik sesuai kelompok masing-masing. Kaca bening kubagikan per kelompok satu. Anak-anak itu melakukan aktivitas sesuai dengan lembar kerja yang kubuat. Meletakkan bekicot, cacing, semut gula, dan belalang di atas kaca bening bergantian satu per satu. Mereka bekerja, mengamati cara berjalan masing-masing hewan yang dibawa. Setelah itu menuliskan, mendiskusikan dan akhirnya membuat kesimpulan. Mereka sibuk namun terkendali. Tiba-tiba suara jeritan memecah konsentrasi. Mata Laras mendelik melihat cacing yang diulurkan Ganang ke hadapannya. Tak berapa lama tubuhnya kejang-kejang. Suasana menjadi gaduh..

Aku tidak pernah mengira. Laras yang pintar, cantik dan santun ini ternyata memiliki trauma dan sangat takut pada cacing. Dia masih pingsan dan akhirnya kami harus membawa Laras ke rumah sakit.

Yogyakarta, 23 Juni 2020

Sri Rahmiyati