Sri rezeki

Lahir di Bukittinggi 18 September 1977. Jenjang sekolah yang pernah di tempuh, SD inpres Tabek gadang tamat tahun 1990, SMPN 8 Bukittinggi tamat tahun 1993, SMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukittinggi kembali berduka

Bukittinggi kembali berduka

Ketika kubuka pintu di pagi hari, cuaca di luar sangat dingin. Embun pagi sangat tebal, sehingga jalan raya tak kelihatan dari rumahku. Akhirnya kuputuskan berangkat ke sekolah naik angkot, karena jika naik sepeda motor, tak terbayang dinginnya hari. Jaket tebal pun tak akan mampu melindungi diriku dari cuaca yang sangat dingin. Sepanjang perjalanan, semakin aku meninggalkan kampung tempatku tinggal, cuaca semakin membaik. Jalanan mulai terlihat jelas. Sesampainya di depan kantor pemadam kebakaran, aku terkejut karena banyak mobil pemadam yang berjejer. Di kiri kanan jalan dipenuhi mobil pemadam dari daerah lain yang ada di Sumatera barat.

Di halaman kantor pamadam, terlihat barisan personil pemadam sedang berbaris mendengar sambutan dari kepala pemadam kota Bukittinggi. Tak sengaja ku berujar, "ada acara apa, kok ramai sekali mobil pemadam kebakaran?.

Perkataanku tadi mendapat reaksi dari sopir dan penumpang lainnya, "pasar bawah terbakar bu."

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un.... kapan kejadiannya pak? Buk?," tanyaku.

"Tadi buk, dini hari," kata pak sopir.

"Ya Allah, bagian mana yang kebakaran pak?" tanyaku kembali

"Los ikan kering Bu," jawab pak sopir lagi

Tak lama, angkot sampai di sekolahku, aku meminta pak sopir tuk berhenti. Ketika aku memasuki lobi, sebuah mobil pemadam melintas di depan sekolah. Aku dan beberapa guru yang berada di lobi terkejut dan sama-sama berujar, "masih belum padamkah apinya?.

Kamipun saling berpandangan dan terdiam. Salah satu guru berujar, "mungkin belum sepenuhnya padam." Kamipun berjalan menuju ruang guru, ternyata sebagian besar guru yang ada di kantor sibuk bercerita tentang kondisi pasar yang terbakar. Merekapun membuka video yang banyak beredar tentang kebakaran yang terjadi.

Aku Ikut nimbrung dan mengatakan bahwa baru dapat info pasar bawah terbakar ketika sampai di depan markas pemadam kebakaran, sambil berkata, "maklum tinggalnya di kabupaten, sehingga tak tahu apa yang terjadi di kota." Salah satu guru berujar, "Bukittinggi coret ya buk Sri."

Akupun tersenyum dan melanjutkan menonton video tentang kondisi di waktu dan setelah kebakaran terjadi. Jam dinding menunjukkan pukul 7.30, kamipun segera bubar dan bersiap untuk menuju lapangan. Hari ini anak-anak akan diberikan sosialisasi tentang vaksin oleh dinas kesehatan. Acara berlangsung sampai jam 9.00. Setelah itu anak-anak kembali ke kelas didampingi walas masing-masing untuk.mendapatkan info tentang pelaksanaan mid semester.

Setelah selesai memberikan pengarahan, aku kembali ke kantor majelis untuk memberikan paraf blanko kesiapan anak-anak untuk mengikuti ujian mid semester. Buku nilai tak lupa kuletakkan di dekatku, agar bisa menentukan siapa saja anak-anak yang berhak mengikuti ujian tanpa masalah.

Jam 10.40, ku tutup pemberian paraf kepada anak-anak, karena aku juga mulai lelah meladeni mereka. Akupun beranjak untuk pulang, namun sebelumnya aku singgah ke pasar, karena hari ini adalah hari pasar. Setelah belanja kebutuhan, aku berjalan ke arah pasar yang terbakar, untuk melihat dari dekat kondisinya. Sesampainya di lokasi pasar yang terbakar, badanku bergetar, hatiku sangat sedih melihat kondisinya. Banyak bangkai ayam. Semuanya Mati terkurung didalam

Perasaanku tak menentu melihat semuanya. Tak jauh dari tempatku berdiri, kulihat siswaku yang dulu pernah kuajar di SMPN 6. Dia menjual sayur dengan orang tuanya di dekat los ikan kering. Kuhampiri dia, dia kelihatan lelah, akupun memegang pundaknya dan berkata," hari (nama siswaku), apakah kedai mama hari kena?"

Hari menoleh kearahku dan berkata, "iya Bu, semuanya habis, padahal baru kemaren beli sayuran."

"Ndak ada yang bisa diselamatkan hari?" Kataku kembali

"Tak ada Bu, ketika hari sampai di pasar jam setengah tiga dini hari, api sudah besar Bu," matanya terlihat menatap jauh dan wajah terlihat lelah.

Akupun menyuruhnya mengambil makanan yang sudah kebeli untuk pengganjal perutnya, namun dia menolaknya dan mengatakan bahwa dia sudah makan. Setelah beberapa lama bercerita dengan hari dan sanak saudaranya Akupun pamit dan mengucapkan turut berduka dan memberikan semangat dan mengharapkan Hari untuk sabar, mudah-mudahan Allah mengganti dengan yang lebih baik.

Setelah itu aku berkeliling melihat seluruh kondisi pasar, kesedihan menyeruak di dadaku melihat kondisinya. Tak ada yang bersisa, telur, kentang, cabe, semuanya sudah tak ada lagi yang bisa dipakai. Hanya do'a yang bisa kupanjatkan semoga semua pedang yang terdampak sabar dan ikhlas dengan ketentuan dari Allah dan semoga Allah mengganti semuanya dengan yang lebih baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin YRA. Ya Allah, kasihan sekali. Semoga semuanya tabah.

12 Sep
Balas

Aamiin ya rabbal Aalamiin. Terima kasih do'anya bunda

12 Sep

Aamiin ya robbilallamin. Ikut prihatin atas musibah terbakarnya pasar bawah.Semoga acara vaksinasi berjalan lancar dan sukses. Salam sehat dan sukses selalu ya bunda. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.

12 Sep
Balas

Aamiin ya rabbal Aalamiin. Terima kasih do'anya pak

12 Sep

Semoga bisa tabah menghadapi cobaan. Sukses selalu buat Ibu Sri Rezeki

12 Sep
Balas

Aamiin ya rabbal Aalamiin. Terima kasih pak

12 Sep

Semoga diberi kesabaran dan segera temukan solusinya. Salam sehat selalu untuk semua.

12 Sep
Balas

Aamiin ya rabbal Aalamiin. Terima kasih do'anya bunda

12 Sep

Semoga semua pedagang yg jadi korban tetap sabar dan segera ada bantuan. Salam sehat,ibu.

12 Sep
Balas

Aamiin ya rabbal Aalamiin. Terima kasih do'anya bunda

12 Sep

Semoga tidak ada kebakaran lagi..

21 Feb
Balas



search

New Post