Sri Sariwarni

Seorang pengajar yang terus belajar tentang professi dan kehidupan. Semoga tetap bermanfaat bagi ummat. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PEDULI LITERASI UNTUK GENERASI
Dengan meningkatkan minat berliterasi dikalangan siswa dan Guru, dapat meningkatkan peran sekolah sebagai bagian dari lingkungan masyarakat yang ikut bertanggungjawab meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

PEDULI LITERASI UNTUK GENERASI

Selasa Pagi pukul 05.30 tepat ditanggal 17 Desember 2024, yang terasa sedikit lebih sejuk dari Selasa Selasa sebelumnya, adalah hari special bagi para Guru dan masyarakat Pendidikan di wilayah 2 Jakarta Selatan. Mengapa Special? Karena hari itu adalah hari dimana para penggiat literasi, menutup akhir tahun 2024 dengan melaksanakan Expo Kampoeng Literasi Jakarta Selatan 2. Yang bertempat di SMK Negeri 57 Jakarta. Dengan diiringi rintik hujan gerimis, para penggiat literasi dengan penuh semangat mencoba menembus dinginnya pagi yang masih berselimut buliran lembut embun pagi. Sang buliran lembut dengan mesranya menyejukkan rasa, namun dengan semangat berliterasi, menyambut hari, memantapkan Langkah menembus dinginnya embun pagi diiringi dengan rintik hujan gerimis, penuh harap dan cita. Ya. Penuh Cita. Karena hari itu semua karya para penulis, baik dari tingkat Siswa SD, SMP, SMA, maupun SMK baik Negeri dan Swasta, para Guru, Pengawas, bahkan sampai di level Kasie Pendidikan Dasar akan digelar karya mereka, baik karya individu, maupun karya Bersama. Semua hasil karya literasi, baik itu berupa tulisan di media cetak, maupun media audio visual. Dengan mengusung tema “Berkarya dalam Literasi, Berdaya dalam Materi, dan Berbudaya dalam Bertindak” para penggiat literasi bersiap menyuguhkan tampilan yang memukau dan tak terlupakan bagi para tamu undangan dan pengunjung yang akan memadati Ruang GRAHA SMK 57 JAKARTA dibawah pimpinan Bapak Mulyadi.

Kampoeng Literasi Jakarta Selatan 2, diikuti oleh seluruh sekolah dari semua tingkatan yang berkolaborasi dalam satu wadah regional kecamatan yang terdiri dari enam kecamatan, yaitu Kecamatan Tebet, Setia Budi, Mampang, Kebayoran, Pancoran, dan Pasar Minggu. Setiap kecamatan membuat booth masing masing dengan berkolaborasi. Setiap sekolah menampilkan produk terbaik mereka yang dihasilkan para Guru dan siswa dari berbagai tingkatan.

Expo Kampoeng Literasi Jakarta Selatan 2 dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Drs. Purwo Soesilo, M.Pd. Dan dalam kesempatan itu juga, bapak Wakil Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta didampingi oleh Bapak PLT Kepala suku dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2, berkenan mengunjungi setiap stand (booth) yang ada sambil menggali informasi terkait program dan produk literasi yang dihasilkan tiap sekolah di setiap Booth yang ada. Terlihat Bapak Wakadisdik begitu terkesan. Kegiatan ini dimeriahkan penampilan para siswa dengan segala talenta yang mereka miliki. Pada sessi pertama, dibuka dengan penampilan dari SMP Negeri 3 Jakarta, yaitu menampilkan tarian tradisional Nusantara, dilanjutkan dengan penampilan Dalang cilik wayang kulit dari Jawa Tengah, serta monolog, suara emas siswa dan tak lupa, dipuncak acara sesi pertama ditutup dengan talk show para Guru Penulis Hebat di tingkat SD.

Pada sessi kedua, setelah makan siang dan Sholat Dzuhur, dilanjutkan dengan sendra tari dan lagi-lagi, suara emas siswa, plus dalang cilik yang menampilkan wayang golek dari tanah Pasundan, sempat mengocok perut para hadirin yang masih setia menyaksikan expo hingga penampilan talk show dari Guru Guru Hebat ditingkat SMP dan SMA, sekaligus sebagai penutup rangkaian acara kegiatan Expo Kampoeng Literasi Jakarta Selatan 2. Acara expo yang dipimpin oleh Bapak Dr. Jumadi selaku ketua pelaksana sekaligus sebagai Pejabat Kepala Seksi Dikdas Sudin Pendidikan di wilayah Jakarta Selatan 2, berjalan tertib dan meriah. Kemeriahan acara yang dipandu oleh MC kondang juga dapat dinikmati secara daring dan luring atau hybrid memalui canal Youtube maupun zoom meeting SMKN 6 Jakarta.

Ada hal yang menarik dari kegiatan ini, selain penampilan dalang cilik, yang membawa pesan dan edukasi tentang literasi, juga pesan yang disampaikan oleh Bapak PLT Kasudin Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2, Bapak Ade Riswanto, yaitu janganlah pelaksanaan Expo ini laksana nyala kembang api. Sekali menyala, lalu selesai. Tetapi harus terus berlanjut di tahun tahun berikutnya.

Kegiatan ini memang tidak boleh berhenti disini. Tapi harus terus berlanjut. Karena, berdasarkan hasil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 278,69 juta jiwa. Namun sangat disayangkan, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah minat bacanya. Dilansir dari data UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Hal itu berarti, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka dan aktif membaca. Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019, minat baca Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara. Dengan kata lain, Indonesia masuk dalam bagian 10 negara yang memiliki tingkat literasi terendah di antara negara-negara yang disurvei. Demikian data yang diperoleh dari laman https://balaibahasasumut.kemdikbud.go.id/2023/09/07/manca-untuk-literasi-yang-menyenangkan/

Dari data tersebut, tentu ada beberapa factor pemicu rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, yaitu; rendahnya daya membaca, tingginya pengaruh jadget dengan segala fitur atau aplikasi yang membuat pengguna jadget malas bergerak, rendahnya sarana dan prasaran membaca di sekolah dan juga lingkungan tempat tinggal, kurang tertanamnya budaya membaca di hamper setiap rumah tangga keluarga Indonesia, adanya pengaruh Media social dan tayangan acara Televisi, tingkat kemiskinan dan hubungan kekerabatan yang melahirkan budaya malas membaca karena minimnya sarana membaca yang tersedia.

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka para penggiat literasi di lingkungan Administrasi Jakarta Selatan 2, berupaya agar bisa meminimalisir factor pemicu tersebut, dengan merangsang minat membaca siswa dan Guru serta para pejabatnya, mencanangkan program SASI SABU (Satu Siswa Satu Buku), SAGU SABU (Satu Guru Satu Buku) setiap tahunnya. Dari program ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sarana membaca masyarakat sekitar sekolah khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana mewujudkannya? Nah…. Melalui kegiatan Expo Kampoeng Literasi inilah, bagaimana para penggiat Litersi berupaya menggerakkan masyarakat komunitas yang ada di sekolah untuk bisa mewujudkan program SASI SABU dan SAGU SABU sebagai Langkah awal mewujudkan mimpi tersebut, dan berharap ditahun tahun berikutnya, tidak hanya satu buku satu guru atau satu siswa setiap tahunnya, tapi bisa menghasilkan rata – rata satu siswa tiga buku dan satu Guru juga tiga buku setiap tahunnya.

Ini bukan mimpi yang sulit, selama dalam proses perwujudannya, bisa dan kosisten dilakukan dengan berkolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat sekitar. Dan tak kalah pentingnya adalah Regulasi Pemerintah dan Law Enforcement Pemerintah dalam menghapus kemiskinan dan penyediaan sarana pra sarana literasi. Misalnya, bisa digalakkan di setiap lingkungan RT untuk memiliki Perpustakaan RT, bisa dengan memanfaatkan Ruang terbuka hijau yang ada dilingkungan RT maupun RW.

Dengan banyaknya buku buku yang diproduksi oleh para siswa dan Guru Hebat, selain bisa menambah pundi-pundi bagi Bapak dan Ibu guru Penulis serta siswa, juga Sebagian bisa disumbangkan untuk perpustakaan lingkungan, baik di RT maupun RW setempat di sekitar sekolah. Dengan meningkatnya sarana dan pra sarana literasi di sekitar sekolah dan masyarakat, maka akan meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga bisa mencetak masyarakat yang berkualitas, yang siap bersaing di dunia kerja dan dunia industry, sehingga pada akhirnya akan mempermudah pula mereka memperbaiki perekonomian keluarga. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimaksih kawan atas koment dan like nya. Semoga semakin menyemangati kita semua, sambil baca, sambil ngupi nikmat ya..... Terimakasih.... Salam Literasi untuk Generasi

18 Dec
Balas

Mantap...kereen ibu ...boleh saling follow ya Bu

18 Dec
Balas



search

New Post