Kenangan Bersamamu .
Menulis hari ke 40
Kamis,11 Februari 2021
Oleh : Sri Sudaryati.
Bila Yani pergi ke ladang yang berada di Puncak Bukit ,selalu memandangi lembah yang menghijau. Bagaikan permadani sutra layaknya. Dan kenangan bersama Anang terurai kembali bagaikan sebuah kolodeskup saja. Kenangan yang tak mungkin terlupakan sepanjang hidupnya. Yah…memang Yani mempunyai hubungan khusus dengannya. Hal itu sudah berlangsung lama ,saat keduanya masih menimba ilmu di bangku SMU. Bila hari Minggu atau liburan mereka selalu pergi ke Ladang membantu orang tuanya bekerja. Sekalipun Anang putra petani kaya ,tapi ia tidak malu ikut pergi ke Ladang. Begitu juga dengan Yani yang selalu membantu ayah dan ibunya memanen atau sekedar membersihkan gulma. Yani anak petani biasa tidak sekaya ayah Anang.
Waktu di ladang itulah mereka menyempatkan untuk mengagumi keindahan bukit yang terhampar di ladang mereka. Sambil bercerita tentang berbagai hal mulai dari pelajaran sekolah sampai apa saja yang enak didiskusikan . Yani memang enak untuk diajak diskusi .Gadis desa yang lugu ,pandai dan berbudi pekerti baik. Itu penilaian umum masyarakat di kampungnya. Maka tidak heran kalau Anang tertarik pada Yani ,begitu juga Yani jadi gayung bersambut.
Keduanya selalu bersama bila berangkat dan pulang sekolah ,kebetulan satu sekolah ,tapi beda kelas. Di Sekolah Yani termasuk anak cerdas buktinya setiap semesteran selalu menduduki ranking atas,begitu juga Anang . Maka tak heran setiap kegiatan pasti ada Anang dan Yani ,keduanya memang aktif menjadi organisasi OSIS. Hal ini menambah keakrapan mereka ,tanpa terasa benih-benih cinta tumbuh subur diantara keduanya. Sampai pada penghujung tahun mereka harus berpisah melanjutkan impian menjadi orang yang sukses dunia dan akherat.
Anang diterima di Universitas di Yogyakarta ,sedangkan Yani diterima di Universitas Semarang dari jalur Bea Siswa. Dengan sendirinya mereka berjauhan.
“ Yan….kita akan mencari ilmu yang berbeda tempat ,ku harap engkau tetap percaya padaku !”,kata Anang.
“ Insya Allah…aku percaya padamu Nang …semoga kepercayaanku abadi !”, jawab Yani
“ Aku berjanji bila aku pulang akan menemuimu dan kita bisa selalu berkomunikasi lewat HP kan !”, janji Anang
‘ Ya ..Nang semoga kita meraih cita-cita dan cinta kita !”, kata Yani
“ Aamiin….”,jawab Anang.
Mereka saling berpandangan disaksikan mega-mega yang berarak –arak di langit biru ,seolah-olah ikut menyaksikan janji kedua insan yang sedang kasmaran.
Ah….itu peristiwa tiga tahun yang lalu …sekarang Anang tak ada kabar beritanya ,setiap Yani wa atau tilpun selalu tidak aktif . Entah ganti nomor atau sengaja tidak mau di hubungi . Sekalipun sedih ,susah tapi Yani tetap tegar,ia tidak mau berceita pada ibunya. Semua peristiwa ia simpan sendiri. Yang utama adalah belajar agar segera lulus dan mewujudkan harapan orang tuanya. Yani sadar kalau di Jogja sana banyak gadis yang lebih cantik ,lebih sepadan dengan Anang. Semboyannya kalau jodoh pasti bersatu ,kalau memang tidak jodoh ya ..sudahlah . Semua sudah diatur oleh Allah SWT. Dengan berserah diri pada Allah hati Yani menjadi tenang …dan semua urusan menjadi lancar.
Pagi yang indah …cerah …sejuk sesejuk hati Yani saat ini yang didampingi kedua orang tua dan adik semata wayangnya melangkah pasti . Dengan memakai kebaya warna Ping yang dibalut toga ,Yani tampak anggun. Hari itu Yani diwisuda Sarjana Strata 1 lulus dengan nilai Coumlode. Alangkah bahagianya Yani bersama orang tuanya. Wajahnya penuh keceriaan ,senyummnya selalu merekah . Air mata ibu tumpah karena bahagia ,anak yang dibanggakan telah lulus dengan nilai yang membaggakan . Dengan mengucap Alhamdulillah….ibu berkaca-kaca netranya.
Selesai acara wisuda mereka pulang kampung bersama ,barang-barang Yani tidak di bawa semua ,karena masih ada tugas baru yang menanti . Sengaja ayah mencarter mobil demi menyambut kebahagiaan putrinya. Kebetulan panen ayah kali ini sangat baik .Mungkin Allah sudah nerencanakan ini semua. Sehingga pas wisuda ayah punya banyak uang ,untuk ukuran keluaga Yani .
Sepanjang perjalanan mereka tidak banyak cerita ,masing-masing terbawa oleh angannya .
Yani teringat akan Anang …bagaimana kabarnya …
“Apakan sudah selesai kuliahnya ..atau belum ya!”, kata hati Yani.
“ Dik apakah kamu dengar kabar Anang? Sudah lulus apa belum ya!”, tanya Yani pada Budi adiknya.
“ Aku dengar belum Kak …apakak tidak pernah ketemu Kakak?”, tanya Budi
“ Tidak dik gak pernah …tak telpon ,maupun wa tidak bisa ..mungkin nomornya ganti …yah sudahlah aku biarkan saja !”, jawab Yani.
“ Lo ,…jadi selama ini sudah gak nyambung ya?”, tanya Ibu .
“ Tidak Bu…biarlah kalau jodoh ya nyambung lagi ..kalau tidak ya …nggak apa –apa ..!”,jawab Yani
“ Masya Allah…kok kamu gak pernah cerita Yan…saya kira masih nyambung hanya saling lewat telpon saja …ternyata sudah tidak to !”,jawab ibu agak kecewa.
Ibu memang berharap Yani dan Anang bisa duduk di pelaminan setelah masing-masing di wisuda ..tapi Allahberkehendak lain.
“ Ya…. Ya sudah Yan…jodoh sudah diatur Allah SWT semoga kamu segera mendapat gantinya !”, doa Ibu.
“ Aamiin..Ya Robaal Allamiin…!”,jawab Yani …makasih doanya Bu..
Biarlah menjadi kenangan masa lalu Yani Bu…Allah pasti punya rencana terbaik untukku.
Aamiin….saut semua yang ada di mobil.
Dan mobilpun melaju dengan kencangnya.
Rejosari, 11 Februari 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ibuk sayang. Ada typo dikit-dikit tapi ceritanya bagus. Lanjut bunda.
Betul, Bu. Kalau jodoh memang tidak akan ke mana.
Makasih sudah dikunjungi...mbk Tatik makasih krisannya
Oh cerita indah . Lnjt Bun.