Sri Sudaryati

Sebagai Kepala Sekolah Dasar di SDN 3 Grobogan ,Jawa Tengah Menjadi guru th 1982 hampir purna tugas ,tapi saya tertarik untuk mengikuti menulis. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perahu Kecil 1

Perahu Kecil 1

Menulis hari ke:46

Rabu,17 Februari 2021

Oleh : Sri Sudaryati

" Min...apa yang kou rasakan dengan udara yang dingin ini?",tanya Parman waktu itu.

" Mestinya ya dingin to Mas...masak hangat..!", saut Mimin dengan tertawa .

" Maksudku ...bukan itu Min..tapi perasaanmu bila bersamaku ?",tanya Parman lagi.

" Mas...mengapa hal itu engkou tanyakan? bukankah sudah jelas bila aku mau diajak pergi berarti aku sudah cocok !",jawab Mimin diplomatis.

Parman harusnya tidak usah bertanya ,tapi melihat kesediaan Mimin diajak melihat perahunya sudah bisa ditebak kalau ia mau menjadi calon pendamping hidupnya.Namun Parman masih ragu pada Mimin ,karena ia anak orang berada. Sedangkan Parman hanya tukang perahu kecil di tempat wisata. Berapa penghasilannya sebulan ? Ia ragu bisakah menghidupi Mimin yang sudah terbiasa hidup berkecukupan? Begitu pertanyaan selalu menghantui dirinya.Maklumlah orang kecil ..sudah terbiasa hidup serbapas-pasan.

Parman tidak berani mengaharap penuh pada Mimin yang jauh diatasnya . Mereka bertemu karena dikenalkan oleh saudara Parman yang bekerja di toko keluarga Mimin. Keluarga Mimin tidak mempermasalahkan keadaan maupun pekerjaan Parman. Namun Parman tau diri tidak mau berangan -angan jauh. Tapi ternyata keluarga Mimin mengaharapkan Parman menjadi pendamping hidup Mimin.

Paman Parman setiap datang selalu ditanya ....tentang Parman ..dll.Memang tidak heran bila Parman yang menjadi pilihan keluarga Mimin.Karena Parman pemuda yang santun,soleh dan jujur . Ia pemuda yang rajin bekerja dan ulet. Sekalipun hanya tukang perahu tetapi berpandangan luas . Bila pulang dari pekerjaanya masih sempat mengajar mengaji di Musola depan rumahnya. Penampilannya memang pendiam dan sederhana .Hal inilah yang membuat Mimin jatuh cinta padanya.

Pagi itu Mimin diajak Parman melihat tempat kerjanya ,yang hanya menjalankan perahu kecil .Namun Mimin tidak merasa malu ,malah ia bangga sekalipun bekerja sebagai tukang perahu namun Parman bisa menabung dan juga bisa membantu adiknya sekolah.Itulah yang membuat Mimin semakin cinta ,walaupun Parman belum yakin benar. Semoga dengan kesediaan Mimin pagi ini hatinya Parman terketuk ada cinta untuk Mimin...

Rejosari,17 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cie ada cinta

18 Mar
Balas

Terimakasih sudah berkunjung Bunda...salam literasi.

18 Mar
Balas

Good cerpen menawan..

18 Mar
Balas



search

New Post