Sri Sugiastuti

Mendidik dengan hati, berdakwah lewat tulisan, membaca dengan kaca mata 5 dimensi,selalu ingin berbagi dan menjaga silahturahmi. Tulisan adalah warisan yang ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
GAJAH YANG TAAT PADA ALLAH

GAJAH YANG TAAT PADA ALLAH

Gajah yang Taat Kepada Allah.

Oleh: Sri Sugiastuti

Ketaatan seorang hamba Allah memang selalu diuji. Begitu juga dengan binatang yang oleh majikannya diminta untuk berbuat maksiat atau melakukan perbuatan dzalim pasti semua akan sia-sia. Kisah ini bisa kita dapatkan dari tafsir Al Quran surat Al-Fil ( Gajah)

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. Al-Fil: 1-5).

Allah Jalla wa ‘Ala menurunkan suatu surat di dalam Alquran yang mengisahkan tentang suatu kejadian di masa lalu. Masa menjelang kelahiran Nabi kita yang mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Surat ini Allah namakan dengan surat al-Fil yang artinya gajah.

Surat al-Fil adalah surat makiyah, yakni surat yang diturunkan sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Surat al-Fil mengisahkan tentang seorang Gubernur Yaman yang bernama Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Saat itu Yaman merupakan bagian dari Kerajaan Habasyah yang beragama Nasrani. Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Muhammad,

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?” yakni memperhatikan atau melihat dengan mata hatimu wahai Muhammad.

Penyebab datangnya pasukan Gajah ke Mekah. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari keinginan Abrahah untuk memalingkan perhatian bangsa Arab dari Mekah dengan Ka’bahnya menuju Yaman.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Abrahah membangun sebuah gereja yang tinggi, besar, dan mewah agar bangsa Arab beralih perhatiannya dari Ka’bah menuju gereja tersebut. Karena ketinggian bangunan gereja tersebut, orang-orang Arab menyebut gereja tersebut dengan Gereja al-Qullais.

Cita-cita Abrahah ini pun sampai ke telinga penduduk Mekah dan orang-orang Quraisy. Mereka marah dan kesal kepada Abrahah. Lalu mereka bertekad untuk menghinakan bangunan gereja yang dibuat Abrahah. Salah seorang dari mereka pun membuang kotoran di gereja tersebut untuk menghinakannya.

Mengetahui hal ini, Abrahah marah besar. Niat se mula yang hanya sekedar menyaingi Ka’bah berganti murka hendak menghancurkan Ka’bah. Ia pun menyiapkan pasukan yang mengendarai gajah untuk merobohkan Ka’bah. Berangkatlah Abrahah bersama pasukannya menuju Mekah.

Perlawanan Bangsa Arab terhadap Abrahah. Dalam Sirah Ibnu Hisyam dikisahkan bahwa perjalanan Abrahah menuju Mekah tidaklah mulus begitu saja. Ia mendapatkan perlawanan dari kabilah-kabilah Arab yang hendak menghalanginya merobohkan Ka’bah. Namun Abrahah dan pasukannya berhasil mengalahkan mereka dan menjadikan ketua kabilah mereka sebagai tawanan.

Pemimpin Mekah, kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, memerintahkan penduduk Mekah untuk segera keluar dari Mekah karena Abrahah sudah membulatkan tekad untuk merobohkan Ka’bah. Jika orang-orang Mekah menghadangnya, mereka tidak akan mampu mengalahkan Abrahah. Dan Ka’bah pun tetap ia hancurkan. Abdul Muthallib hanya memasrahkan Ka’bah kepada Sang Pemiliki Ka’bah, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Gajah yang tunduk kepada Allah dan Kebinasaan Abrahah Beserta Pasukannya Saat hampir tiba di Mekah, tiba-tiba gajah yang dibawa Abrahah menolak untuk dikendalikan memasuki kota suci tersebut. Ia terduduk enggan untuk melangkahkan kakinya tunduk kepada Rabb semesta alam, Allah Tabaraka wa Ta’ala. Gajah-gajah itu menolak untuk menghancurkan syiar-syiar keimanan.

Berbagai usaha dilakukan untuk membuat gajah-gajah tersebut berdiri dan berjalan memasuki Mekah, namun mereka tetap bergeming enggan menuruti perintah kemaksiatan tersebut. Namun ketika diarahkan ke Yaman atau Syam, gajah tersebut berdiri dan bersegera melangkahkan kaki-kaki mereka.

Maka Allah berfirman; "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´ba itu sia-sia?'

Perjalanan mereka dengan jarak yang jauh, dengan persiapan mereka yang banyak, kesulitan dan rintangan yang mereka hadapi dalam perjalanan, semua sia-sia. Tidak sedikit pun mereka memperoleh kebaikan darinya.

Dan Dia (Allah,) mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Allah datangkan thairan ababil artinya burung yang banyak. Yang membawa batu-batu dari sijjil, dari tanah yang terbakar. Kemudian mereka pun binasa bagaikan daun-daun yang hancur dimakan ulat.

Apa yang bisa kita ambil ibrahnya dari surat Al-Fil ini? Marilah kita berbuat baik. Jangan sesekali mencoba berbuat maksiat atau dzalim pada orang lain. Sesungguhnya Allah akan memberi peringatan dengan cara yang tidak pernah diduga.

Soloraya, 13-11-2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ketaatan tanpa batas padaNya, Mksh, Bun ulasan manfaatnya.

13 Nov
Balas

Bisa untuk menambah keimanan kita terima kasih sudah singgah

13 Nov

Benar, semua makhluk pada dasarnya semua tunduk dan patuh pada sang pencipta....sukses selalu dan salam Literasi

13 Nov
Balas

Dan kalau masih ada makhluk Allah yang tidak patuh itu ya temannya setan

13 Nov

Ulasan beisi buk, bukti bahwa makhluk lain juga bersujud padaNya

13 Nov
Balas

Semoga kita jadi hamba Allah yang patut ya

13 Nov



search

New Post