GEBYAR HGN DI SOLO
Gebyar HGN di Solo
Oleh: Sri Sugiastuti
Kemarin tanggal 24 November PGRI dan yang meyandang predikat guru merayakan hari jadinya yang ke 73. Usia yang cukup gaek bila dibandingkan dengan usia manusia. Profesi guru yang dahulu dianggap sebagai pilihan kedua saat ini banyak diminati insan muda.
Kita, kaum guru banyak belajar dari negara lain yang lebih dulu maju di bidang pendidikan. Ada Jepang, Korea dan Singapura yang sangat unggul di bidang pendidikannya. Sedangkan negara di eropa seperti Finlandia belum lama ini juga diajungi jempol untuk urusan dunia pendidikan. Kita juga pernah mengagumi pola pendidikan China. Lalu bagaimana di pendidikan di Indonesia dari dekade ke dekade berikut/
Berapa kali dunia pendidikan di Indonesia tiap dekade memperbaki sistem dan juga SDM guru-gurunya. Di negara lain membaca sudah menjadi budaya dan melesat , di Indonesia baru tahun 2015 ada aturan untuk menggalakan literasi di segala bidang. Padahal kita paham bahwa kekuatan suatu negara itu bersumber dari budaya literasi yang kuat da mau belajar lewat membaca, menulis dan mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kehidupan yang lebih baik.
Bersyukur degan ada berbagai literasi yang harus gerakkan dalam setiap line. Termasuk adanya literasi lewat karya inovatif guru agar bisa menulis buku, Ya menulis buku dengan modal hobi membaca, punya gagasan da bisa menuangkannya dalan bentuk tulisan.
Itulah sebabnya dalam peringatan HGN tahun 2018 khususnya di kota Solo digelar Malam Pengabdian Guru yang mengagendakan adanya penghargaan kepada guru yag bergerak di bidan literasi dengan berbagai katagori. Ibu Etty selaku ketua panitia mejelaskan tujuan dari diadakannya acara ini sebagai wujud penghargaan kepada guru yang peduli di bidang literas.
Pada malam itu diberikan penghargaan berupa piala dan uang pembinaan untuk peserta yang mengirimkan artikelnya tetang pendidikan dan PGRI. Selai iru ada juga penghargaan dari PGRI untuk guru yang berhasil meluncurkan buku karya mereka setelah mengikuti kegiatan Sagu Saku ( hampir sama istilahnya dengan program IGI) Kegiatan ini kerjasama Solopos dan PGRI. Ya ada duabelas judul buku yang diluncurkan berkaitan dengan Karakter, Bahasa Jawa dan motivasi.
Acara tersebut digelar di aula SMKN 8 Solo. Sayangnya acara itu sepi pengunjung padahal yang diudang semua jajaran yang ada di bidang pendidikan. Acara ini yang seharusnya menghadirkan Pak Rudy selaku walikota Solo tapi beliau berhalangan hadir dan diwakilkan kepada Bapak Poernomo selaku wakil Walikota Solo. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat dan terimakasih, juga mengingatkan bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan yang harus semangat medidik anak bangsa.
Acara ini dilengkapi dengan pagelaran ketoprak semi Wayag orang yang seluruh pemainnya adalah siswa smkn 8 dan guru. Tema dari pagelaran itu ada "Sang Guru" yang berkisah tentang kiprah perjalan hidup seorang guru. Pada akhirnya tamu undangan da para penerima penghargaan mulai keluar aula karena durasi pagelaran terlalu lama dan hari kian larut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses sll bunda .. selamat hr guru
Sukses juga untuk Bu Mien njih.. SElamat hari guru
Mom Des mau kirim naskah buku k mom aja ya nyk d edit.... please