JUMAT TAQWA
Jumat Taqwa*
_Oleh: Sri Sugiastuti_
Orang Islam meyakini bahwa hari Jumat sebagai hari besar umat Islam. Ada ritual sholat Jumat dan hukumnya wajib untuk kaum pria. Begitu juga kegiatan di sekolah, dianggap hari pendek dan lebih banyak kegiatan yang ada di sekolah. Salah satu program kami untuk tahun ajaran baru 2018-2019.
Ide Jumat Taqwa terlontar dari salah satu rekan Guru Tidak Tetap Yayasan yang sudah mengabdi 11 tahun di sekolah kami, tapi merasa tidak pernah diperhatikan. Alhamdulillah di era baru saya bisa merangkulnya. Sungguh, saya mendukungnya seratus persen.
Jumat Taqwa jadi agenda rutin sekolah kami sejak tahun ajaran 2018-2019. Ada apa dengan Jumat Taqwa? Sekolah kami yang berbasis nasional punya program ini, sedangkan yang beragama Nasrani ada siraman rohani dengan tema Penguatan karakter berdasarkan iman.
Kegiatan yang dimulai 06.30 diawali dengan pembacaan Kalam ilahi, shalat Dhuha dan tausyiah yang disampaikan oleh guru Agama Islam, sedang yang beragama Nasrani masuk perpustakaan untuk mendengarkan khotbah dari guru agama Kristen.
Saya yang mendapat kesempatan membuka kegiatan itu, dibuat baper. Akhirnya agenda santapan rohani seperti ini bisa berjalan dengan baik dan akan jadi kegiatan rutin tiap Jumat Minggu ke -4. Dalam sambutan itu saya sampaikan sekaligus doakan agar mereka semangat, rajin, Istiqomah dalam beribadah dan harus berbakti kepada orang tua.
Saya pandangi 26 siswa kelas 10 dan 11. Wajah mereka yang mulai terlihat bersih dan rapih karena tersiram air wudhu. Mereka juga serius mendengarkan materi tausyiah yang disampaikan.
Jujur saya terharu. Sebagai guru senior yang sudah mengabdi hampir 30 tahun dan baru saat ini punya program Jumat Taqwa. Program mengajak siswa untuk fokus ibadah yang benar sebagai pembiasaan diri sebagai bekal hidup, dan pembentukan karakter agar menjadi hamba Allah yang bertaqwa.
Saya mengambil posisi di belakang. Menyimak isi tausyiah dan sesekali melirik ke siswa yang masih konsentrasi mendengarkan tausyiah tentang berbagai motivasi dari ujian yang dialami para Nabi terdahulu.
Tiba- tiba saya punya ide untuk membahagiakan mereka dengan cara yang sederhana. Saya mengambil sehelai kertas dan memotong jadi beberapa bagian dan saya tuliskan. "Rp. 2000,-" lalu saya paraf. Setelah itu saya minta tolong Waka kesiswaan untuk membagikan kertas kecil itu kepada siswa. Kertas itu sebagai voucher yang bisa digunakan untuk jajan di kantin.
Setelah acara selesai, kertas/ voucher itu dibagikan. Terlihat kegembiraan di wajah mereka dan tawa ceria terdengar dari ruang saya. Ternyata membuat mereka bahagia itu sederhana. Bu Kantin yang biasanya sepi merasa bahagia karena bisa menukarkan kertas voucher dengan uang cash.
Sedekah yang tepat di hari Jumat. Membuat suasana hati nikmat karena bisa mendekat pada kerabat.
_Jumat Taqwa 1008 2018_
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih inspirasinya Bu...salam literasi
Kembali kasih Alhamdulillah sudah singgah