Sri Sugiastuti

Mendidik dengan hati, berdakwah lewat tulisan, membaca dengan kaca mata 5 dimensi,selalu ingin berbagi dan menjaga silahturahmi. Tulisan adalah warisan yang ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Anak Mogok Kembali ke Pondok

Ketika Anak Mogok Kembali ke Pondok

*Ketika Anak Mogok Kembali ke Pondok*

_Oleh: Sri sugiastuti_

Memiliki anak yang belajar di pondok pesantren merupakan suatu rezeki yang luar biasa dari Allah. Orang tua mengharapkan kelak anaknya menjadi sholeh sholehah, qurotaayun dan sekdes dunia akhirat. Tetapi itu bukan hal yang mudah dan tidak semua orang tua berhasil mendidik anak agar mau belajar di pondok.

Ini kisah seorang ibu yang curcol tentang anaknya. Sang anak sering mogok untuk kembali ke pondok. Hal ini tidak hanya dialami oleh anak ibu tersebut, tapi saya pun pernah menghadapi masalah yang seperti itu ketika anak saya Boarding School di man IC Serpong tahun 2012 hingga hingga 3 tahun ke depannya

Ada banyak hal yang membuat anak tiba-tiba mogok tidak ingin kembali ke pondok salah satunya adalah perlakuan dari kakak kelasnya yang kadang tidak proporsional dalam menegakkan kedisiplinan atau dengan kata lain sering membully Adik kelasnya dengan cara yang tidak etis.

Untuk kasus anak teman saya, Ia terpaksa dijemput orang tuanya karena sakit dan mengajaknya pulang untuk berobat ke dokter. Setelah sembuh harus kembali ke pondok lagi. Nah disaat harus kembali ke pondok inilah ibunya dibuat stress dan tidak sabaran sehingga terjadi konflik dengan sang anak.

Ketika terjadi konflik itulah Ia menghubungi saya dan meminta saran apa yang harus ia kerjakan. Saya yakin sebenarnya si ibu bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik. Dia hanya butuh melampiaskan kekesalannya dan masalah yang dihadapi dengan anaknya.

Saya katakan bahwa itu adalah masalah sepele. Kuncinya adalah harus bersabar dan berkomunikasilah dengan baik. Dengan berkomunikasi kita akan tahu apa yang sedang dihadapi si anak, termasuk apa yang diinginkan.

Kita beri peluang pada anak untuk berbicara jujur. Jangan enggan menghargai pendapat ataupun alasan yang ia Kemukakan.

Ternyata benar ia tidak ingin dipaksa kembali ke pondok pada hari Ahad di tanggal 15 Juli 2018 karena ia ingin mengantar adiknya sekolah di hari pertama Senin tanggal 16 Juli 2018.

Alasan itu sangat masuk akal karena ia juga menyayangi adiknya. Ia ingin ikut mengantar dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana adiknya ke sekolah di hari pertama masuk.

Akhirnya orang tua pun paham apa yang menjadi keinginan anaknya setelah ada komunikasi yang baik. Ya disitu ada penyesalan karena sang Ibu sempat memarahi anak dan mungkin anak pun merasa bahwa ibunya terlalu memaksakan kehendaknya tanpa mau mengerti perasaan dan keinginan sang anak.

Sebagai orang tua memang kita harus banyak belajar dan harus pandai tarik ulur.Berusaha memahami karakter anak masing-masing sehingga tidak terjadi konflik yang kadang berujung fatal.

Ada satu lagi alasan mengapa si anak kadang ogah-ogahan ketika harus kembali ke pondok. Masalah yang satu ini penyebabnya karena sang anak punya masalah dengan kakak kelasnya di mana sang anak diperlakuan kakak kelas dengan tidak adil. Terlalu mengada-ada. Misalnya tugas sudah dilaksanakan sesuai. Tapi muncul tugas lain.Ini yang tidak bisa diterima dan ia merasa didzalimi oleh kakak kelasnya.

Untuk masalah yang satu ini saya memberikan saran tidak ada salahnya bila tabayun ke pihak pondok dan mencari tahu bagaimana hubungan antara kakak kelas dan adik kelasnya termasuk juga tugas dari setiap siswa yang ada di pondok itu bagaimana pelaksanaannya dan apa sangsinya bila tugas-tugas tersebut tidak dikerjakan.

Dengan mengetahui dan tahu pasti bagaimana keadaan anaknya selama di pondok ini akan membuat hati orang tua tenang dan ikhlas melepas anaknya belajar di pondok. Si anak pun merasa senang berada di pondok.

Menuju dan proses menjadikan anak yang sholeh dan Sholihah memang bukan hal yang mudah perlu nafas panjang untaian doa yang istiqomah juga komitmen orang tua bagaimana Harus memperlakukan anak yang ada di pondok termasuk menahan rasa rindu dan mengikhlaskan anaknya untuk menimba ilmu berpisah dengan orang tua demi masa depannya.

_Soloraya 20-07-2018_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cita-cita mulia orang tua kepada anak-anaknya. Pembekalan anak tidak hanya pada materi duniawi, pembekalan agama jauh lebih, lebih mulia. Orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dunia akhirat. Pembekalan agama menjadi solusi. Apalagi menghadapi zaman yg global ini. Kompetisi menjadi gaya hidup. Dengan keimanan yg kuat diharapkan dapat mengatasi hidup yg carut marut. Sukses bunda.

20 Jul
Balas

Untuk mengatasinya memang keluarga kunci utama.menyiapkan generasi yang tangguh

20 Jul

Cita-cita mulia orang tua kepada anak-anaknya. Pembekalan anak tidak hanya pada materi duniawi, pembekalan agama jauh lebih, lebih mulia. Orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dunia akhirat. Pembekalan agama menjadi solusi. Apalagi menghadapi zaman yg global ini. Kompetisi menjadi gaya hidup. Dengan keimanan yg kuat diharapkan dapat mengatasi hidup yg carut marut. Sukses bunda.

20 Jul
Balas

Ya bun...skrg sy jg mengalami hal yg sama.saat anak sdh d rmh,mau balik selaku ada sj alasannya

20 Jul
Balas

Sabar dan beri pengertian yang bisa dipahami dengan berbagai contoh nyata

20 Jul

Njih...bunda, kuncinya kita harus sabar ya bun. Komunikasi yang baik dan seperti bunda bilang untaian doa yang tiada henti terus menerus mengalir. Jazakillah khoir untuk ilmunya, bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

20 Jul
Balas

Konsultasi dan komunikasi yang hebat bunda, semoga anak-anak kita yg dipondok menjadi amal jariyah ibu bapaknya Aamiin

21 Jul
Balas

Konsultasi dan komunikasi yang hebat bunda, semoga anak-anak kita yg dipondok menjadi amal jariyah ibu bapaknya Aamiin

21 Jul
Balas

Konsultasi dan komunikasi yang hebat bunda, semoga anak-anak kita yg dipondok menjadi amal jariyah ibu bapaknya Aamiin

21 Jul
Balas

Asalammu Alaikum Bun anak saya mogok masuk penaten ia malah minta pindah ke pesantren lain gimana solusinya sedangkan anak nya ga senang dengan banyak aturan. Wasalam

12 Jan
Balas

Coba diajak diskusi dan diberi gambaran yang jelas manfaat belajar di pondok dan tokoh-tokoh yang lulusan pondok

13 Jan

Asalammu Alaikum Bun setelah saya ajak bicara anak saya ternyata tetep pengen pindah pesantren sama temen temen lamanya sedangkan teman lamanya pada suka bolos dari pesanan pergaulan saya kurang suka dengan teman-teman lamanya. Gimana solusinya Bun. Terimakasih Wassalam.

25 Jan
Balas

Asslm...bun saya mau curhat ttg anak saya yang mogok tidak mau mondok lagi gara"sakit dibw pulang ahirny anak saya tdk mau diajak kepondok lagi padahal sudah sampe satu semester .alasan tdk suka muhadaroh.tp setelah sy ngmng sm ustadny muhadaroh supaya jngn ikut tp anak sy ttp gx mau.alasnya katanya tidak betah ingin sekolah diluar pondok ajah sm temanny.tp sy tdk suka karena pergaulanny trllu bebas sy tkt nnt anak sy kebawa karna kan syny jarang dirumah.sy kerja.mkny sy bingung bun.apa yg hrs sy lakukan apakah sy hrs mnrti keinginan anak saya apa gmn..soalnya anak saya suka bohong mkny sy gx percaya takutnya nnt cmn alasan ajah .mkny ini sy bw kjkt ikut saya udh 2 bln ini brti gx masuk sekolah

06 Feb
Balas

Assalamualaikum Bun,saya mau konsultasi anak saya yg mogok masuk lagi ke pondok,,,ini yg ke 2 kali nya malah.. yang pertama dulu masuk kls 1 di pesantren boarding scholl,gal betah gak kuat,banyak masalah,saya coba bicara sama ustadz dan ustadzahnya untuk mempertahankan tapi kami gagal,, akhirnya saya pindahin ke pesantrwn salafi,,,sekarang baru juga 4bln sudah mau pindah lagi,,emang waktu keluar dari pesantrwn pertama maunya ke sekolah umum,tapi sy gak ngasih izin karena melihat pergaulannya sekarang saya takut karena anak saya cewek,,,sekarang alesannya juga sama capek katanya dipondok harus ngapalin pelajaran sama ngaji gak kuat,,saya sudah berusaha konsultasi sama yg dipondok anaknya keukeuh aja mau keluar,tapi saya juga gak mau anak saya keluar.knp saya keukeuh mempertahankan ttp mondok karena dirumah main hp trus,sama gaul sama anak" fans korea gitu,trus gak biisa di atur sama dinasehati,saya ingin anak saya sholeha,meluruskan ahlaknya,membimbjngnya dengan agama agar tidak terjerumus ke pergaulan yg salah,,,mohon solusjnya bund,,hati saya sekarang lagi labil apa saya harus tetp berjuang mempertahan tetp mondok atau menyerah mengikuti kemauan anak,,, yang saya tau anaksaya gak mau keluar dark zona nyaman maunya diam/rebahan,,gak mau disuruh sama ortu ,main hp gak mau belajar,/ngaji gak mau repot (besar rasa malasnya)...Mohon kasih solusinya bunda apa yg harus saya lakukan

31 Dec
Balas

Ini terjadi pada anak saya hari ini...saya jemput karna sudah 2 hari nangis terus tiba" bilang gak betah...mondok baru 1 mingguGimana solusinya buSedangkan dia gak mau mondok lagi karena gak betah pas ditanya katanya gak betah aja pengen sekolah pulang pergi kayak SDTolong dong kasih solusi bagi yg sudah berpengalaman

18 Jul
Balas

Ini terjadi pada anak saya hari ini...saya jemput karna sudah 2 hari nangis terus tiba" bilang gak betah...mondok baru 1 mingguGimana solusinya buSedangkan dia gak mau mondok lagi karena gak betah pas ditanya katanya gak betah aja pengen sekolah pulang pergi kayak SDTolong dong kasih solusi bagi yg sudah berpengalaman

18 Jul
Balas



search

New Post