MERAWAT HARAPAN

Oleh Sri Sugiastuti

Sebagai orangtua kita sering dibuat miris dengan polah dan kelakuannya yang kadang nyerempet-nyerempet bahaya. Bila tidak sadar dan sabar. Pasti akan keluar kata-kata mutiara yang memanaskan telinga.

Ada dua ayat yang sangat popular tentang pendidikan anak di dalam Al Qur'an.

“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu.” (QS. An-Nisa: 11)

“peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Dalam kitab Ma’asyiral muslimin, dijelaskan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab dan amanah yang besar. Hukumnya wajib bagi orangtua untuk bertakwa kepada Allah dalam urusan anak-anak mereka juga wajib memberikan pendidikan dan bimbingan.

Orang tua wajib menumbuh-kembangkan mereka dalam akidah Islam, amalan-amalan Islam, dan akhlak-akhlak Islam, termasuk membangun pondasi ketakwaan dan keshalehan agar anak-anak mengetahui dan mengamalkan apa yang menjadi hak-hak Allah Jalla wa ‘Ala pada diri mereka

Sadarilah bahwa pendidikan anak harus tegak pada prinsip dan asas yang benar. Untuk merealisasikan tujuan yang mulia ini, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

Jangan lelah mendoakan anak

Mendoakan anak bisa dimulai saat sang anak belum lahir, dengan memohon kepada Allah agar mendapatkan keturunan yang shaleh. Dan setelah mereka terlahir di dunia dengan mendoakan mereka agar mendapat hidayah dan kebaikan. Setelah mereka mendapat hidayah dan kebaikan.Orang tua melanjutkan dengan mendoakan mereka agar istiqomah di jalan kebaikan tersebut.

Ingatlah doa Nabi Ibrahim.

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.” (QS. Ash-Shaffat: 100). Kemudian beliau berdoa

Doa berikut adalah:

“Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim: 35).

Dan doa beliau juga:

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat.” (QS. Ibrahim: 40).

Doa Nabi Zakaria pun Mendokan anaknya

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38).

Begitu banyak doa yang dipanjatkan para nabi kepada keturunannya. Ini sebagai bukti betapa bertanggungjawab beliau kepadaank keturunan nya.

Dan doa ‘ibadurrahman:

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 76).

Tidak bisa dibantah bahwa doa orang tua untuk anaknya adalah doa yang mustajab yang tidak tertolak. Hal itu telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau.

Namun para orang tua juga jangan tergesa-gesa dalam doa mereka, terutama saat mereka dalam kondisi marah kepada anak. Jangan mendoakan anak dengan keburukan. Apabila doa tersebut dikabulkan, mereka akan menyesal.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra: 11).

Ingat jangan pernah tergesa-gesa dalam memutuskan hal yang buruk. Bila dalam Al Qur'an saja sudah diingatkan untuk selalu mendoakan anak dan keturunan. Mengapa masih enggan dan malas untuk mendoakan kebaikan bagi anak dan keturunan.

Marilah kita rawat harapan yang berupa amanah dari Allah dengan selalu mendoakan yang terbaik buat mereka