RENCANA ALLAH SELALU INDAH

Oleh : Sri Sugiastuti

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Ayat popular ini meringankan langkah hamba Allah yang ingin bersilaturahmi dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.Dalam kehidupan itu segala sesuatu nya harus seimbang.

Menyisihkan waktu dan dana untuk silahturahmi alangkah eloknya. Hal ini akan menambahyski wawasan, kesyukuran dan memperoleh nikmat- nikmat lain dari Allah SWT.

Kalau menunggu sempat dan tidak punya niat memang sulit terwujud. Tapi ketika kita yakin dan bisa, maka keinginan atau rezeki itu pasti datang dan ingat tidak selalu dalam bentuk materi loh.

Sudah tiga minggu saya merancang giat merangkum satu langkah untuk bisa memperoleh banyak manfaat. Saya awali dengan menggeser kegiatan lain, membereskan semua pekerjaan, dan akhirnya memutuskan membeli tiket Solo-Jakarta PP. Ya waktu yang 48 jam ini harus full keberkahan.

Maunya dalam waktu 48 jam itu bisa mengcover semua apa yang saya rencanakan, Hmm, tapi mana mungkin. Banyak nya kerabat di Jakarta membuat saya harus punya skala prioritas dalam setiap kunjungan.

Karena pesawat yang saya tumpangi turun di Halim, maka yang saya hubungi kerabat yang berdomisili di sekitar Halim, yes siap menjemput. Eh tapi perjalanan saya menuju bandara Adi Sumarmo Solo juga menarik untuk direkam. Pasalnya saya harus sport jantung takut ketinggalan pesawat.Koq bisa?

Sejak pagi ada Bu Lilik sahabat dari Malang ingin ke rumah. Ia baru saja selesai mengikuti kegiatan Kemendikbud tentang Kesdarlindung Guru. Waktunya mepet dengan jadwal saya yang harus ke Bandara. Parahnya lagi dia naik gocar dan terkecoh dengan arahan google map.alias kesasar.

Sempat galau tingkat dewa antara mau ditinggal atau menunggu. Di saat saya ingin memutuskan melupakan dengan ikhlas " memang belum rezeki" . Ada bisikan, ," Ayo lah putar balik, mungkin memang skenario Allah begini!". Sambil mendengarkan ocehan mas Bojo yang semi menyalahkan, tetap saya minta putar balik. Alhamdulillah Bu Lilik sudah menunggu di tempat yang saya arahkan.

Situasi harus segera ke Bandara, maka salah Tesatu pilihan Bu Lilik mengantar saya ke Bandara. Yaa di dalam perjalanan itu lah kami bisa ngobrol tentang kegiatan kami masing-masing yang sama-sama passionnya di Literasi dan pendidikan. Bu Lilik salah satu guru yang beruntung di pertemuan dengan guru-guru pilihan yang ada sekarang Indonesia untuk mengikuti sosialisasi perlindungan hukum untuk guru.

Tentu saja saya merasa tersanjung. Di tengah waktu yang sempit dan padatnya acara ia mau menemui saya sekedar temu kangen dan membawakan sesuatu dari Malang. Saya yakin semua itu Allah yang menggerakkan. Dan yang menggembirakan, karena check in waktu agak mepet saya justru dapat seat di depan dan pesawat pun on schedule.

Sebelum magrib pesawat mendarat cantik, dan kerabat pun sudah siap menjemput. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas semua nikmat yang Kau berikan. Niat silahturahmi ini sudah Kau ubah menjadi lebih indah dari yang saya rencanakan sebelumnya.