TAMUKU DAN IJASAH
Jelang Pilpres jadi tahun politik yang meriah. Koq bisa? Itu lah suasana yang ada saat ini. Banyak celah yang digunakan untuk mencari popularitas dan membeli simpati dari para pemilih. Kadang saya heran.
" Halo, kemaren kemana saja koq baru sekarang mencari pencitraan" ( Tapi saya tidak berani bicara langsung, hanya di dalam hati) Bicara masalah simpati dan datangnya malaikat penolong yang tiba-tiba sangat saya syukuri.
Ya, pagi ini ada dua tamu yang datang ke sekolah dan saya sambut dengan suka cita. Masalahnya sejak ada berita yang diekspos besar-besaran ketika salah satu Walikota datang ke sekolah Negeri memberikan uang bantuan untuk siswa yang belum membayar lau diviralkan itu sungguh dampaknya luar biasa.
Tamu saya pagi ini tidak seheboh yang diviralkan, tidak ada wartawan, tidak ada liputan, dan tidak ada keributa. Yang ada adem, ayem, dan bisa sharing dengan berbagai masalah yang dihadapi. Tamu saya keduanya mengaku dari anggota dewan, yang satu langsung orangnya yang satu lagi utusan stafnya.
Lalu apa yang kami bicarakan dan manfaatnya apa? Saya sebagai KS baru punya warisan 130 ijasah yang belum diambil sejak tahun 1990 hingga kini. Sempat bingung, mau diapakan ini ijasah, padahal bila yang bersangkutan mengambil da melunasi apa yang jadi kewajibannya, mungkin sekolah saya tidak akan sekolaps seperti saat ini.
Terobosan yang saya ambil menyurati mereka. Alih-alih mereka datang , membayar dan mengambil ijasah tersebut, Yang ada tetap saja sulit komunikasi dari sekian surat yang saya buat hanya 10 persen yang peduli. Itu pun mereka membawa bodyguard dari anggota dewan, yang kemudian bersedia mengambil ijasah tersebut dan ujung-ujungnya minta keringanan.
Setelah bicara panjang lebar dan mencari solusi yang terbaik, ujung-ujungnya tetap sekolah ada di pihak yang mengalah, dilunasi 40 persen pun sudah alhamdulillah, hitung-hitung memberikan hibah, dan berharap uang masuk itu bisa barokah untuk sekolah da kelangsungan hidup pegawainya.
Ini bukan hal yang baru hampir tiap tahun pasti ada modus seperti ini. Saya menyikapi degan hal yang positif. Malah ada beberapa alumni yang belum mengambil ijasah saya beri link nama anggota dewan yang kira-kira bisa membantu mereka. Ya saya ingin segera ijasah ini berada di tangan mereka yang berhak, bukan menumpuk di almari sekolah. Untuk apa mereka berlelah dan susah payah sekolah, bila sudah lulus tapi ijasah tidak diambil atau digunakan.
Berharap ada tagan-tangan malaikat yang mau mengambil ijasah itu dan menyelesaikan adminitrasinya dengan damai sehingga ijasah itu bermanfaat sekolah pun sehat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin YRA Sukses juga untuk pak Coni dan keluarga
Di sekolah saya juga masih banyak ijazah belum diambil bun.
Memang kasus ijasah belum diambil itu cukup krusial ya
Begitu yah bun, miris banget yah. Sukses selalu dan barakallah
Bismillah semoga ke depan bisa ada perubahan dan bisa bangkit lagi
sabar bunda
Siap.
Semoga selalu sehat dan sukses terus ya...
Aamiin YRA