Sri Sugiyati,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tulisan ke 85 DIARY TES SUMATIF DI SEKOLAHKU

Tulisan ke 85 DIARY TES SUMATIF DI SEKOLAHKU

Sebagai guru hampir 22 tahun , baru saat ini kurasakan rasa takjub dan seakan menyisihkan makna tersendiri di jiwaku sebagai pejuang dunia pendidikan. Aku memiliki seorang murid yang mulai terdaftar sebagai siswa kelas 7 mengalami kecelakaan, kakinya harus dioperasi. Saat itupun terjadi pandemi covid 19, hingga pembelajaranpun berlangsung daring. Namun aku selalu mengikuti perkembangan kesehatannya pasca operasi melalui info dari ibunya. Tugas - tugas online juga tersampaikan dan bisa dikirimkan dengan baik. Aku kadang menyempatkan chat sekedar memberikan motivasi kepadanya untuk bersemangat agar suatu saat bisa kembali di bangku sekolah. Sekilas sudah kuduga sebenarnya dia anak yang baik dan bersemangat untuk belajar. Hal ini terlihat meskipun kondisi belum pulih dengan baik, tugas selalu terselesaikan sesuai dengan kemampuannya.

Bulan demi bulan perkembangan hasil operasi tulangnya belum juga membaik. Kerinduannya belajar bersama temannya secara tatap muka masih angan - angan. Setiap PTS maupun ujian akhir semester hanya kiriman soal - soal dari sekolah yang dikerjakan di rumah. Satu sisi kuperhatikan ibunya memiliki motivasi yang luar biasa agar anaknya tetap bersemangat menjalani hidupnya walau cuma bisa berjalan di atas kursi roda. Tiada terasa peristiwa itu sudah berjalan selama 3 tahun. Minggu lalu jadwal tes sumatif satuan pendidikan, dilaksanakan secara online. Keberadaannya sebagai siswa begitu berarti untuknya, maka tetap mengikuti tes itu. Kesimpulannya dari hasil pemeriksaan yang operasinya gagal, diagnosa kanker tulang yang dideritanya. Tulang itu kropos dan sampai sekarangpun harus kemoterapi untuk proses daya tahan tubuhnya.

Selama seminggu kubersamanya, mendampinginya dalam mengakses soal - soal online di androidnya. Rasaku seakan tergugah, begitu mengagumkan anak dan orang tuanya berjuang untuk mempertahankan eksistensinya sebagai siswa. Padahal kondisi fisiknya saja sudah lemah, mungkin merasakan ketidaknyamanan psikis dan menahan rasa sakitnya. Luar biasa semangat untuk bisa menyelesaikan jenjang pendidikan yang diimpikannya. Rasaku seakan beradu antara iba dan haru berkecamuk setiap menatapnya. Kadang air mata tiada kuasa menetes, seakan menyesak di dadaku deritanya. Rasa syukur untuk diriku, alangkah kuatnya ibu itu mendampingi dan merawat permata. Ketika kami saling bercerita, tergambar ada dan kepasrahannya menerima semua perjalanan itu.

Jiwaku merasa lebih kecil dan lebih sempit dibandingkan ibu itu. Dia adalah satu ibu yang perkasa dan berjiwa laksana samudra tiada berbatas. Hampir 3 tahun mencurahkan semua perhatian dan kasih sayangnya, bahkan perjuangannya untuk membahagiakan buah hatinya. Walau kalau boleh dikata, mukzizat Allah yang akan mengatur untuk kesembuhan anaknya. Keikhlasan menerima sebuah takdir dan memperjuangkannya untuk memberikan momen indah saat perkembangan anaknya berlangsung. Dari inilah kucoba instropeksi diriku, aku masih kalah dengan dia dalam menerima sebuah proses. Hatiku terketuk, ketika posisi terpuruk sang ibu masih mampu merangkul dan merengkuh erat si buah hati dengan membangun motivasi hidupnya.

Sapaanku, senyumku bahkan air mataku yang kadang menetes tercatat indah di hariku dalam melaksanakan tugas. Seakan pertemuanku dengan mereka tertulis sebagai diary indahku sebagai pendidik. Mereka mengajariku untuk tetap bertahan ketika sesuatu yang kita harapkan tidak semua tergapai. Menjalani takdir terindah dengan berusaha, menyandarkan pada penguasa langit dengan doa itulah yang terbaik. Kuberharap ketika purna wiyata dia bisa hadir, menyaksikan senyum semua teman sekolahnya dan juga ada kesan sendiri untuknya.Hidup memang tiada semua harapan dan cita bisa diraih. Allah pasti memiliki rencana indah untuk setiap umatNya. Doa terbaik untukmu siswa inspirasiku, agar kau kuat dan yang terbaik untukmu dalam menjalani kehidupan ini.

Magetan,18 Mei 2023

Penulis : Sri Sugiyati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

18 May
Balas

Makasih pak Dede dan pak sandi, itu curahan hati yang terabadikan saja,SMG kita senantiasa sehat.

21 May
Balas



search

New Post