Sri Sunarti

Sri Sunarti guru IPA MTs Negeri 2 Probolinggo, Hidup harus bermanfaat itu motto saya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Peranan Guru di Era Milenial Dalam Memerangi Hoak dan Krisis Moral Bermedsos Peserta didik

Peranan Guru di Era Milenial

Dalam Memerangi Hoak dan Krisis Moral Bermedsos

Peserta didik

Oleh : Sri Sunarti, S.Pd.

Guru IPA MTs Negeri 2 Probolinggo, Jawa Timur.

Perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini banyak orang menyebutnya sebagai era milenial atau era 4.0, banyak hal baru yang bisa kita nikmati dan dapat mempermudah hidup kita, sebagai contohnya adalah alat komunikasi yang sering kita gunakan yaitu Handphone atau biasa kita menyebutnya dengan sebutan HP.

Awal kemunculan Handphone tampilan dan fitur masih sangat sederhana namun seiring perkembangan jaman saat ini fitur dan tampilan alat komunikasi ini bermacam-macam mulai dari penyebutannya antara lain Gadget ( smartphone,tab, android ) dan Sebagai guru wajib bangga bisa menikmati keberadaan alat canggih tersebut yang tentunya sangat membantu dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab profesi sebagai guru.

Jika kembali mengingat masa kecil dulu, berdiam diri dalam rumah bukan hal menyenangkan buat, jaman dulu anak kecil biasa bermain gobak sodor, bermain pindan, bermain dakon, cublak- cublak suweng, bermain lumpur mandi disungai dan hujan hujanan merupakan hal yang biasa dilakukan, namun sekarang ini kita jarang menemukan anak-anak bermain dan berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungannya. Anak-anak jaman sekarang lebih nyaman mengurung diri dirumah ditemani gadget dengan bermain game dan berinteraksi sosial dengan menggunakan handphone android, sehingga seringkali kita menemukan anak sangat acuh terhadap orang lain bahkan terhadap lingkungannya, mereka tidak perduli dan tidak ada respon terhadap apa yang terjadi disekitar mereka, mereka cenderung mementingkan diri mereka dan menganggap yang lain tidak penting.

Dengan media sosial yang ada sekarang ini, anak-anak, remaja, orang tua maupun manula bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun, wawasan semakin bertambah, namun ada hal penting yang perlu kita pikirkan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru, bahwa media sosial ini mempunyai dampak yang serius bagi anak-anak yang notabene mereka ini masih belajar, belajar meniru, belajar mendengar, dan mereka rawan mencoba hal-hal baru yang mereka sendiri belum tahu tentang sebab dan akibat yang akan ditimbulkan dikemudian hari yang bisa saja membahayakan mereka dan orang lain, perilaku yang dipertontonkan seperti pornografi dan pornoaksi, perdagangan narkoba secara online bahkan kata-kata dan ujaran kebencian yang mereka baca, informasi yang hoak dan belum tentu kebenarannya akan menjadi masalah yang serius dan sangat membahayakan jika mereka tidak memiliki kemampuan dalam mengorganisir informasi yang ada.

Sebagai contoh terjadinya pemukulan terhadap teman disekolah, maupun dicopotnya seorang TNI karena ujaran kebencian yang dilakukan oleh istrinya, serta banyak contoh lainnya.

Jika kita kaji Undang undang No. 14 tahun 2005 “ guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Peran guru tidak hanya mentranslate ilmu pengetahuan saja namun guru juga sebagai pendidik yang membimbing , mengarahkan peserta didik kearah kebaikan, guru juga sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang dapat dijadikan contoh dan memeberikan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru memegang peranan penting dalam mengubah, mengarahkan perilaku peserta didik karena guru berinteraksi langsung denga peserta didik yang bisa memberikan Pendidikan dalam rangka memberi bekal pengetahuan tentang bermedia sosial yang baik dan harus ditanamkan kepada anak-anak maupun peserta didik agar media tersebut bisa di manfaatkan seluas-luasnya untuk hal yang positif.

Sekarang yang menjadi permasalahan bukan era milenialnya namun lebih kepada peran sebagai seorang guru dalam mendidik untuk memberi bekal anak-anak dan peserta didik dalam memerangi informasi yang tidak benar atau hoak yang semakin marak di media sosial serta memberikan tata cara yang baik tidak hanya bertingkah laku namun dalam bermedia sosial mereka juga harus memiliki moral yang baik, langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan oleh guru yang diharapkan mampu mengubah perilaku peserta didik dalam mengolah informasi agar tidak terpengaruh dan mampu menganalisis serta berfikir jernih dalam mengambil keputusan , bijaksana dalam menyikapai informasi yang diterima sehingga juga akan mampu mengurangi tingkat kecanduan yang menyebabkan penurunan minat dalam belajar karena yang ada dalam pikiran mereka hanya game online .

Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan guru dalam melaksanakan perannya memerangi hoak dan menghilangkan krisis moral dalam bermedsos adalah sebagai berikut :

Guru sebagai pendidik merupakan orang yang dipercaya dapat memberikan contoh dan perilaku yang baik sehingga guru harus mempunyai wibawa yang kuat yang bisa dicontoh oleh peserta didik sehingga dapat mengarahkan peserta didik kepada kegiatan positif yang dapat membawa peserta didik kepada kestabilan berfikir dan bertindak dalam menghadapi situasi sulit ataupun dalam menerima informasi, baik informasi yang benar ataupun informasi hoak.

Pada era millennial guru mengetahui dan dapat melaksanakan konsep pembelajaran abad 21, salah satunya yaitu penanaman karakter , guru harus mempunyai karakter terpuji mulai dari cara berbicara, kebiasan bekerja, sikap dan tingkah laku keseharian terhadap peserta didik , cara berpakaian , kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi selera, keputusan, kesehatan serta gaya hidup guru yang secara umum mempengaruhi perilaku peserta didik. sehingga dapat menggiring perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual peserta didik dengan karakter yang baik- baik saja.

Langkah kongkret lainnya guru seyogyanya bisa memahami dan melatih peserta didik untuk selalu berkerjasama, berkolaborasi, berinovasi, dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan efektif dan evisien, selalu bisa menjadi teman berdiskusi untuk peserta didik dalam segala hal bukan hanya dalam kegiatan belajar namun juga hal lain yang menjadi yang sedang viral dan menjadi bahan pertanyaan peserta didik, Serta dapat memberikan contoh kongkret yang menjadi sebab dan akibat dari suatu permasalahan yang terjadi, sehingga peserta didik dapat menjadi pelajaran serta dapat mengambil hikmah dan manfaat yang baik.

Guru dapat melatih peserta didik dalam berfikir kritis dan kreatif, serta melatih siswa untuk mengambil keputusan dari sebuah permasalahan sederhana dengan berbagai pertimbangan pertimbangan yang positif dan negative sehingga peserta didik tepat dalam mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada.

Guru dapat memberikan contoh penggunaan media sosial dengan bijaksana, menjelaskan sebab dan akibat yang terjadi jika penggunaan media sosial disalah gunakan dengan memberikan contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita alami, supaya peserta didik punya pemahaman yang nyata yang dapat dijadikan pelajaran dan menjadi pertimbangan dalam bersikap dan bertindak.

Guru dapat menjadi penasehat bagi peserta didik, bukan hakim yang hanya bisa menyalahkan peserta didik tanpa melihat sisi yang lain dari peserta didik tersebut, namun jadilah penasehat yang mampu memberikan pengarahan yang baik, sebagai bentuk kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya, karena sejatinya guru adalah orang tua peserta didik di sekolah/madrasah, meski pendidikan yang utama berangkat dari keluarga namun peranan guru dan sekolah/madrasah merupakan kelanjutan dari pendidikan keluarga yang memegang peranan penting bagi peserta didik dalam memerangi informasi hoak dan membentuk jiwa serta perilaku peserta didik sebagai anak bangsa yang bermoral.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post