Sama Merasa
Hari ke- 124 menuju 365
#Tantangan Gurusiana
Sama Merasa
(Sriut)
Menikmati gerobak dorong
Berbungkus selimut tebal
Embun menderas bagai hujan
***
Satu menarik di depan
Dua menahan di belakang
Penumpang bersedekap
***
Bukan hanya menata langkah
Nafas jauh tak beraturan
Penumpang lebih merasa
***
Kencong, 19072020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sakitkah dia yg fi gerobak dorong?
Tidak, memang ada jasa untuk itu,tapi tak tega melihatnya
Kereeen puisinya, Bunda. Gambaran kebersamaan. Sukses selalu, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak
Terima kasih Pak
Keren, usaha dan upaya keras si penarik gerobak utk menikmati hasil
Terima kasih Bunda
Keren puisinya, lhaa saya blm pernah kesana Mak
Ayo budal
Puisi nan memsona penuh makna. semakin sukses ya Bucan
Terima kasih Jeng
Sama-sama merasa..hehe..puisi keren.. terima kasih sudah berbagi puisi.. salam semangat.
Terima kasih Bunda
Tega sekali Bu, apakah beliau sakit?
Memang membuka jasa Jeng
Jadi pingin ning ijen nyah. Selalu keren
Ayo hehehhe
Puisinya selalu bagus, ibu mah ratunya puisi.
Terima kasih Jeng
Keren bun puisinya
Terima kasih Jeng
Pekerjaan si penarik gerobak untuk upah yang halal...Keren bu...puisi yang berjiwa sosial
Iya Bunda, pingin menggunakan jasanya,tapi juga tak tega
wow..mulia sekali hati ibu..rasa iba sesama
Iya Pak kasihan, sepertinya hanya turis manca yang menggunakan
Kerasnya hidup membuat kita ikut berempati pada perjuangan orang-orang yang di luar sana. Keren Mbak..
Bener Mbak, kasihan
Sarat makna...
Terima kasih Jeng
Gak tega ya bu...keren puisinya..selalu keren...
Iya , terima kasih Jeng
Mantap Bu
Terima kasih
mantul bun
Terima kasih
Penuh makna..keren puisinya bu say
Terima kasih Bunda