Tangis Masih Terisak
Tangis Masih Terisak
(Sri Utami)
Mengeja nama
Hanya bayang dalam angan
Tak lagi ada sapa
Bangku bisu menunduk lesu
***
Berjalan mengitar
Debu membalut seluruh
Meja pintu jendela
Canda terkurung di baliknya
***
Mengusap sandar kursi
Air mata menempel
Tangis itu masih terisak
Tak mampu mengunyah ilmu
Apalagi menelan
Jember, 29 Juli 2020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Seduh kopimu, sudahi sedihmu
Hayuk
Kereeen, Bunda Sriut, penuh makna. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih
Masih sama seperti kemarin, sepi sunyi tak berpenghuni, entah sampai kpn ya bund
Yup
Puisinya indah tenaaan bu. Keren sekali
Terima kasih
Puisi indah iringi kepergiannya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih
semoga semua baik-baik saja bunda, sehat dan tak kurang suatu apapun.. pusinya sedih..
Terima kasih
Mantul puisinya bun
Mantul bu puisi rindu, semoga pandemi segera berlalu
Puisi sedih nih Bu. Ada berita duka kah?
Terima kasih
Sepi tanpa celotehnya yo nyah. Keren dan mantap puol
Iya, kangen puol Iki
puisi yang keren bu
Keren bu, Sukses bu
Terima kasih
Rindu kebersamaan dengan mereka ...Semoga badai segera berlalu dan bisa kembali seperti sedia kala...Keren bu puisinya
Amin yra Terima kasih Bunda
Sangat mengatakan tidak sedih, mata tetap tidak bisa membohonginya melalui luapan isi hati..apik diksinya bu..salut
Terima kasih
Mantap..diksi kesedihan dalam diam...dan tertahan...apik maknanya
Sedih banget bucan, keren puisinya
Terima kasih
Rindu anak-anak, rindu canda riang mereka, rindu membelajari mereka. Setiap sudut dan lorong kelas ini pun merindu mereka... Keren Mbak
Terima kasih
Relakan kepergiannya...biarkan bermain ditaman baru bercengkrama dengan Tuhannya
Terima kasih
Rindu canda tawa Anak-anak ya Bu
Benar Bunda salam literasi
Puisi yang menyayat...dari setiap baris kalimat. Keren bu..sukses
Terima kasih Bapak
Sediiihhh bun..hiksss
Ada aroma kesedihan disini...Apa dan mengapa? Mantap nian....
Iya Bunda terima kasih
Keren sekali puisinya, bunda, sarat dengan makna.
coba bu sambil buat vidionya tayangkan lewat youtube dan linknya tempel di gurusiana paling akhir. pasti keren
Hehehehe gak PD Pak
Puisi ibu Sriut inilah. Mantap kali.
Terima kasih Bunda