TANGISAN BUMI PARA NABI
Terperangah aku dalam rasa syukur
Begitu hebatnya manusia Indonesia merespon saudaranya
Yang tengah merasakan lapar karena kurangnya makanan
Yang tengah merasakan haus karena kurangnya air minum
Yang tengah merasakan kesakitan karena kurangnya obat-obatan
Yang tengah merasakan ketakutan karena tiada rasa aman
Yang tengah merasakan penderitaan karena kejinya mereka yang menginjak-injak bumi para nabi….
Seakan tak percaya tapi itulah adanya
Segepok dua gepok uang mengalir untuk Palestina
Merasa saudara sedarah sedang lara
Tenanglah saudaraku, teruslah bergerak untuk sebuah keyakinan
Bahwa apa yang sedang kalian perjuangkan adalah nash dari kitab suci yang tak diragukan
Bicaralah di depan mata dunia
Berteriaklah di atas puncak kepongahan manusia
Bertarunglah di atas tumpukan mayat saudara-saudaramu yang terkapar dalam diam, dengan darah anyir yang mengalir menusuk udara
Biar kami yang mencarikan obat untuk yang merintih kesakitan
Biar kami yang membebatkan kasa untuk yang terluka
Biar kami yang menutup kafan untuk yang telah syahid fi sabilillah
Biar kami yang mencarikan makanan untuk yang kelaparan
Biar kami yang membangunkan rumah untuk yang kedinginan dan kepanasan
Biar kami yang mendirikan madarasah untuk yang kehilangan tempat belajar
Termangu aku menatap potret disini
Langit biru, horizon yang memutih bersanding dengan kuningnya padi yang tengah merunduk penuh isi
Sementara disana langit Gaza merah berjelaga
Asam hitamnya membubung tinggi seakan menuju neraka
Membawa jiwa-jiwa yang dengan pongahnya melontarkan peluru, mesiu dan rudal
Yang menghantam rumah, sekolah dan tempat ibadah
Hingga kalian hanya merunduk kedinginan direruntuhan bangunan
Sambil menahan lapar dan sakitnya luka
Astagfirullah…Astagfirullah…Astagfirullah…
Entah sampai kapan perjuangan kalian akan menggapai asa
Teriring doa dari Indonesia untuk Palestina
Berharap bumi para nabi menjadi wilayah yang tak lagi terlantar karena peperangan
Aku menggigil dalam ngilu yang tanpa luka
Aku menangis dalam sesak yang tanpa jeda
Mijen, 28 Mei 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bunda
terimaksih bu tarti