Surat wasiat
*Surat wasiat*
(Cerpen)
Titik titik embun pagi berkilaun indah di rumput dan dedaunan.
Mentari pagi bersinar,membias indah menyapa bumi.Aisyah baru saja turun dari musholla di samping rumahnya.Sambil terus berdzikir dia masuk ke dalam rumahnya.
Kematian kapanpun bisa saja menjemput kita sewaktu waktu anakku.Tidak harus dengan sakit, ataupun sampai usia senja.kematian datang karena ajal kita sudah sampai pada waktunya. Maka bertaubatlah selalu.Karena ajal tidak menunggu taubat kita.Kalimat itu yang selalu di sampaikan kepada anak-anaknya.
Pagi ini Aisyah Sholat subuh berjamaah.Setelah selesai sholat, Aisyah selalu minta ridho kepada suaminya dengan sungkem.Kali ini tidak di lalukan, rupanya Aisyah sudah menghadap ilahi Robbi dalam keadaan iya bersujud.Ternyata Aisyah jauh jauh hari sudah menulis surat wasiat untuk anak anaknya." Anak anakku ini wasiat umi untuk kalian.Pertama,beriman dan bertaqwalah selalu kepada Allah.Kedua, bersholawatlah selalu,karena dgn bersholawat artinya engkau mencintai Rasulullah,dan Allah akan merahmatimu.Ketiga,umi mohon luangkan waktumu setelah sholat untuk mendoakan umi.Ini isi surat wasiat Aisyah kepada anak-anaknya.
Jember, 30Juni 2020
*TAMAT*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu. Salam literasi.
Wasiat indah ... Salam literasi
Inna lillahi. Terhanyut saya membacanya