SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web

BERSATUNYA ASUS DAN ACER

BERSATUNYA ASUS DAN ACER

Sudah hampir sebulan ini aku tidak lagi menulis. Kecewa karena akun Gurusiana-ku berubah dari yang biasa yang kutayangkan tulisanku. Waktu itu, ketika kubuka akun Gurusiana, langsung ada di layar laptopku permintaan masuk. Lalu aku harus mengisi username dan password-nya. Ternyata username yang kutulis berbeda dengan yang biasa kutulis setiap harinya.

Alhasil, tulisanku yang seharusnya memasuki hari ke-86 terpaksa terjun bebas. Hal ini sudah terjadi 2 kali. Sebenarnya aku masih ingin terus menulis, namun ternyata laptopku mengalami masalah. Proses loading-nya sangat lambat. Mungkin karena aku sering mendownload aplikasi untuk kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh selama masa pencegahan penyebaran pandemi covid 19 ini.

Ya, kuakui memang tiap hari ada saja aktivitas yang kulakukan dengan laptopku ini. Pekerjaan sekolah, PJJ atau sekadar browsing info melalui google semua kulakukan di laptop-ku ini. Laptop sudah seperti buku tulis yang penting mencatat kegiatan-kegiatanku. Sampai akhirnya, Google Chrome pun bermasalah. Hingga aku tak bisa berselancar mencari infomasi melalui aplikasi ini.

Terakhir aku mengerjakan aplikasi untuk pembuatan Surat Keterangan Kelulusan siswa di sekolahku. Ketika di sekolah, aku tak bisa melihat layar laptopku menampilkan fitur-fitur yang biasanya ada di awal penggunaan laptopku ini. Kutunggu. Siapa tahu akan bereaksi dalam beberapa jam ke depan. Namun ternyata berulang-ulang kucoba, tak ada tanda-tanda laptopku bisa digunakan. Hanya tampilan merek ASUS saja yang muncul.

Siang itu juga kubawa laptopku ke tempat servis laptop/computer. Kuberitahukan masalah yang kualami terkait penggunaan laptopku ini. Lalu kutinggalkan laptop di tempat servis. Dua hari kemudian, kutanyakan kondisi laptopku melalui whatsapp. Tak lama kemudian, aku mendapat panggilan telepon dari tempat servis laptopku ini.

"Ibu, laptop ibu ini hardisknya sudah tidak sehat lagi karena HDD-nya hanya tinggal 8 persen lagi. Sementara seharusnya 100 persen," kata Mbak yang meneleponku.

"Jadi bagaimana solusinya?" tanyaku yang khawatir jika laptopku tidak bisa berfungsi lagi.

"Ibu bisa ganti hardisk-nya. Ganti hardisk baru harga sekaligus biaya pemasangannya Rp 700.000. Kalau ibu menggunakan hardisk second bisa juga dengan biaya Rp 400.000," jelas Mbak tersebut.

"Kalau ibu sudah pikirkan, kami tunggu jawabannya ya, Bu," lanjut mbak di seberang sana.

Setelah telepon itu, aku berpikir keras bagaimana yang terbaik. Kuingat, ada satu laptopku yang jg hardisknya sudah dilepas karena waktu servis dinyatakan tidak bisa digunakan lagi laptopku. aku berpikir, bagaimana kalau kucoba saja servis di tempat baru ini. Aku berharap, laptop Acer-ku bisa baik kembali karena laptop ini lebih ringan dan agak kecil, sehingga mudah kubawa.

Esoknya, kuantar laptop Acerku serta hardisk-nya yang sudah dilepaskan dari laptop itu. Kuminta kepada petugas servis agar laptop ACER-ku saja yang diperbaiki dulu. Lalu kuambil, laptop ASUS-ku. Aku berharap setelah di rumah laptop ASUS-ku akan segera "sehat".

Sesampai di rumah, kucoba mengaktifkan laptop ASUS_ku. Namun, sampai malam tidak ada tanda-tanda laptoplu menunjukkan tanda-tanda kehidupannya. Aku berharap laptop ACER-ku yang ada di tempat servis besok siang sudah bisa kubawa pulang dalam keadaan yang sehat.

Siang itu, ketika di sekolah aku WA mbak yang ada di tempat servis. Menanyakan apakah bisa diperbaiki laptopku yang ada di tempat itu. Ternyata, laptop ACER-ku sudah rusak mesinnya, namun hardisk-nya masih bagus. Aku tak mengerti bagaimana tindakan selanjutnya yang bisa kulakukan.

Ketika pulang sekolah, aku sengaja datang lagi ke tempat servis laptopku. Rencananya, aku akan ganti hardisk saja untuk laptop ASUS-ku ini. Namun, solusi yang diberikan mbak servis ini sungguh di luar dugaanku.

"Laptop ASUS ibu yang rusak hardisk-nya. Kalau laptop ACER ibu yang rusak mesinnya. Jadi kita pindahkan saja hardisk ACER ini ke Laptop ASUS. Jadi Ibu tidak harus beli hardisk baru. Ibu hanya membayar biaya penginstalan dan pemasangan hardisk saja," kata Mbak tersebut.

"Bisa ya Mbak?" tanyaku yang tidak paham tentang hal itu.

"Bisa Bu. hardisk mana saja bisa dipasang ke laptop yang mesinnya masih bagus," jelas Mbak tersebut.

"Alhamdulillah, Terima kasih mbak. Jadi Laptop ASUS saya ini mencangkok hardisk laptop ACER saya," kataku penuh syukur.

Luar biasa. Mbak tempat aku servis laptop ini jujur. Mungkin kalau di tempat lain, bisa saja langsung menawarkan hardisk yang baru. Tapi di tempat servis ini tidak. Tempat ini menawarkan cek kerusakan laptop gratis dan memberikan solusi yang tidak memberatkan konsumennya. Hal ini yang kurasakan saat ini. Jempol dan salut untuk OZON COMPUTER.

Malam ini aku bisa kembali beraktivitas dengan laptop ASUS dan ACER-ku sekaligus. Karena keduanya menyatu dalam satu kesatuan. Badannya ASUS, jantungnya ACER. Alhamdulillah.

Hari ke-1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post