Identitas Buku

Judul Buku : Anak Rang Kayo Hitam, Kumpulan Cerita Anak Bermuatan

Kearifan Lokal Batanghari

Penulis : Emiwati, S.Pd.

Ilustrator : Fawwas Aulia Hermawan dan Salsabila Galih Pradita

Penerbit : Pustaka Media Guru

Cetakan : Pertama, Oktober 2019

ISBN : 978-623-248-077-3

Tempat Terbit : Surabaya

Tebal Buku : viii + 64 halaman

Buku Anak Rang Kayo Hitam, Kumpulan Cerita Anak Bermuatan Kearifan Lokal Batanghari yang ditulis Emiwati, S.Pd. ini adalah buku solo keduanya yang diterbitkan Pustaka Media Guru. Sebelumnya, ia telah meluncurkan buku kumpulan cerpennya Kala Mata Redup Bicara. Buku ini bercover anak-anak yang sedang bermain di sungai dan latar belakang rumah adat Kabupaten Batanghari. Dari cover dan judulnya tergambar kalau buku ini ditujukan untuk bacaan anak-anak usia sekolah.

Buku ini merupakan salah satu upaya mendokumentasikan kearifan lokal di Kabupaten Batanghari. Ada enam cerita anak yang tergabung dalam buku ini, yaitu Lomba Tangkap Itik, Bukit pancuran Darah, Sampan Anak Rang Kayo Hitam, Rindu Abah, Wak Sarnubi dan Abi Nawar dan Mengenal Literasi.

Dalam cerita Lomba Tangkap Itik diceritakan tokoh Hanif diajak temannya Faran untuk menyaksikan lomba tangkap itik di Dusun Mersam, salah satu daerah di Kabupaten Batanghari. Lomba tangkap itik ini sudah jarang dilombakan, padahal sebelumnya menjadi acara yang ditunggu-tunggu saat hari besar dan hari raya Idul Fitri. Hari itu lomba diadakan karena ada yang mendanainya.

Pada saat menyaksikan lomba tangkap itik itu, Hanif ingin ikut lomba tapi tidak diperbolehkan karena tubuhnya yang masih kecil. Lomba itu begitu seru, disaksikan masyarakat setempat dan penonton yang sengaja datang seperti Hanif dan Faran. Lomba tangkap itik itu perlu dilestarikan karena menguatkan rasa cinta lingkungan, kekeluargaan, kebersamaan, serta pelestarian tradisi dan budaya daerah Kabupaten Batanghari.

Buku ini menarik karena penulis menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga pembaca diajak merasakan yang penulis ceritakan. Cerita yang disampaikan adalah cerita keseharian anak-anak di Kabupaten Batanghari. Kata-kata yang menggunakan bahasa daerah yang digunakan dalam cerita ini dibedakan cara penulisannya, yaitu ditulis dengan huruf miring.

Buku Anak Rang Kayo Hitam, Kumpulan Cerita Anak Bermuatan Kearifan Lokal Batanghari ditulis di atas kertas yang ramah terhadap pencahayaan. Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi, sehingga pembaca khususnya anak-anak bisa juga mendapatkan gambaran isi dalam setiap cerita. Penjilidan buku pun bagus sehingga lembar demi lembar buku ini tidak mudah terlepas.

Sayangnya, ilustrasi di setiap cerita dalam buku ini hanya didominasi warna hitam putih. Dalam buku ini juga tidak ada catatan kaki untuk mengartikan bahasa-bahasa daerah yang digunakan, sehingga jika buku ini dibaca oleh anak-anak dan pembaca dari daerah lain, mereka akan mengalami kesulitan untuk memahaminya.

Kelemahan yang ada dalam buku Anak Rang Kayo Hitam, Kumpulan Cerita Anak Bermuatan Kearifan Lokal Batanghari tak sebanding dengan keunggulannya, sehingga buku ini mampu menghadirkan nuansa baru bacaan literasi. Buku ini cocok untuk menjadi bacaan keluarga, khususnya bagi anggota keluarga yang masih tingkat Sekolah Dasar (SD). Selain itu, buku ini juga layak menjadi model bacaan bagi penggiat literasi dan pemerhati budaya (kearifan lokal).

Resensator : Sri Wahyuni