Dikejar Deadline
Dikejar-kejar deadline rasanya ngeri-ngeri sedap. Apalagi jika yang mengejar tidak hanya satu tugas. Duh, kah.
Salah sendiri sih. Aku terbiasa bersantai di awal. Padahal pekerjaan itu laksana hutang, semakin ditunda akan semakin menumpuk. Kalau sudah begini jadi mewek sendiri. Ah, lebay.
Menyesali diri bukanlah solusi. Aku ambil nafas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan sambil membayangkan ada yang ngasih segepok uang. Tra la la....
Dengan bismillah, aku eksekusi pekerjaan itu satu per satu. Alhamdulillah, satu pekerjaan akhirnya kelar. Rasanya lega.
Sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya, aku rehat dulu. Mumpung malam Minggu, aku ajak Pak Su untuk keluar rumah mencari udara segar. Sekalian mendinginkan otak biar nggak spaneng.
Esok hari jatahnya eksekusi pekerjaan kedua. Semoga lancar jaya. Urusan cuci mata untuk sementara ditunda.
***
Kampung Asa, 10 Mei 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar