Kecewa
Di dada Mei telah aku sematkan berjuta harap. Ketika Mei hendak beranjak pergi dan aku belum mendapatkan isyarat untuk bersua dengan asa, apakah aku harus mengumbar rasa kecewa?
Kurasa, melabuhkan kecewa dengan kata-kata hanya akan menambah luka hati. Semakin aku mengeluh, akan semakin terlihat rapuh. Mungkin akan lebih baik bila aku berusaha berlapang dada dan menghilangkan segala prasangka.
Semoga Juni hadir dengan membentang senyuman. Akan kembali kusematkan harapan di dadanya. Semoga tidak ada lagi kecewa yang datang menghampiri. Semoga.
***
Kampung Asa, 30 Mei 2025
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar