Peran Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu
Peran Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu
Oleh: Sri Wahyuni
Pendidikan yang bermutu adalah landasan penting bagi kemajuan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dibentuk, tidak hanya dari sisi pengetahuan, tetapi juga karakter dan keterampilan hidup. Menurut Tilaar (2002), pendidikan membentuk manusia seutuhnya dan memperkuat jati diri bangsa di tengah arus globalisasi Sebuah sistem pendidikan dikatakan bermutu jika mampu mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Namun, perlu kita sadari bersama bahwa untuk mewujudkan pendidikan seperti ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa faktor penentu dan guru memegang peranan utama. Tidak cukup hanya menguasai materi, guru dituntut menjadi pribadi yang inspiratif dan peka terhadap kebutuhan siswa. Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara, guru harus “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya di depan bisa memimpin, ditengah membangun semangat, dan di belakang memberi dukungan. Guru juga harus senantiasa menjadi sosok yang patut digugu dan ditiru.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah kurikulum. Idealnya, kurikulum tidak hanya memuat materi pelajaran, tetapi juga menyediakan ruang dan waktu bagi penanaman nilai karakter, serta mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan zaman. Efektivitas kurikulum sangat bergantung pada konsistensi dan kesinambungannya. Sayangnya, kurikulum di Indonesia justru sering bergonta-ganti. Guru belum sempat memahami dan menerapkan satu kurikulum, sudah dihadapkan pada kurikulum yang baru.
Tak hanya itu, pendidikan yang bermutu juga harus ditopang oleh sarana dan prasarana yang memadai serta lingkungan belajar yang kondusif. Ruang kelas yang ideal tidak hanya menyangkut urusan fisik belaka, melainkan juga mencakup suasana pembelajaran yang tercipta di dalamnya. Guru yang baik harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, harmonis, dan interaktif, Ketika siswa merasa aman secara fisik dan emosional, mereka akan lebih mudah menyerap pengetahuan, berkembang secara sosial, dan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Meskipun keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor penting seperti kurikulum yang relevan, sarana prasarana yang memadai, dan lingkungan belajar yang kondusif, guru tetap menjadi elemen utama yang paling menentukan. Pertanyaannya, sudahkah kita menjadi guru yang berkualitas?
***
Kampung Asa, 13 Mei 2025
Biografi Penulis
Sri Wahyuni, lahir di Jember, 31 Desember 1971. Guru MTs Negeri 2 Jember ini mulai belajar menulis semenjak mengikuti Diklat Sagu Sabu yang diselenggarakan oleh KPPL Kemenag Jember, September 2020. Buku solo yang pernah ditulisnya adalah Derai Asa dalam Rima, Ketika Aksara Bercerita, Kecipak Rindu, Dari Guru Jadul Menjadi Guru Penulis, dan Cinta Dua Musim. Dia dapat dihubungi melalui :
FB : Sri Wahyuni
Blog : https://sriwahyuni094155.gurusiana.id/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar