# Tagur Hari I

Semalam aku resmi jatuh. Kalau jatuh cinta sih enak. Bikin hati jadi berbunga-bunga. Lha ini, jatuhnya dari tantangan Gurusiana 365. Sakitnya tuh di sini.

Dengan terkantuk-kantuk dan sesekali batuk-batuk, tadi malam aku menyempatkan diri membuat tulisan. Lama tak berpantun, bikin pantun lima bait aja susahnya minta ampun. Udah gitu, saat mau disalin lha kok keliru dihapus. Ambyar.

Dengan semangat 45 aku coba membuat lagi. Alhamdulillah, lebih lancar. Namun, saat hendak memposting tulisan itu, gerbang Gurusiana digembok. Sudah permisi bahkan sampai digedor-digedor tak jua dibukain pintu. Oalah.....

Dalam situasi seperti ini, sakit hati jelas. Marah, kecewa, dongkol berkumpul jadi satu di ubun-ubun. Ingin rasanya menyudahi petualangan. Lha wong ikut tantangan ini lho nggak ada yang nyuruh. Nggak ada yang bayar juga.

Herannya, keinginan berhenti bertualang hanya terlintas sesaat aja di benakku. Oh, inikah yang dinamakan jatuh cinta? Aku tak mau berhenti menulis karena yakin dan percaya jika aku berhenti pasti akan kembali berada di zona nyaman.

Semoga kegagalan semalam jadi pelajaran terindah. Ternyata start di awal memang lebih baik daripada kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Semoga ke depan nggak akan jatuh lagi. Bismillah, ini tantangan pertama.

***

Kampung Asa, 20 April 2024