Sri Wahyuni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu Nisa...

Dengan tergopoh-gopoh nisa membuka ponselnya yang sejak pagi tertinggal di meja kerjanya, gadis berkerudung merah jambu berparas ayu dengan guratan-guratan tanda usia yang tak lagi muda itu memang hari ini disibukkan dengan berbagai kegiatan sehingga ponsel yang selalu setia menemaninya pun tertinggal karena banyaknya hal yang dipikirkannya.

Nisa adalah seorang guru sekolah menengah atas di ibukota negara dengan tuntutan tanggung jawab yang lumayan besar dipundaknya. Di sekolah dia dipercaya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, diapun aktif sebagai ketua dalam beberapa organisasi profesi guru serta mendapat kepercayaan pula sebagai Instruktur Nasional dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yang pertama ingin diketahuinya saat membuka ponselnya adalah adakah kiriman whatsapp dari "dia" yang selama beberapa bulan terakhir ini mengganggu hari-harinya. Sejak hadirnya kiriman pesan pertama dari seseorang yang tidak dikenalnya namun isinya sangat menentramkan membuatnya makin penasaran pada sosok misterius itu. "jikalau berkenan inilah saat yang tepat untuk qiyamullail" sungguh membuat bathin nisa yang kering bagai diguyur dengan air hujan, teduh dan damai.

Kini hari- harinya dipenuhi dengan warna, kadang dia bisa berdebat panjang lebar namun kadang pula dia bisa menangis tersedu-sedu karena hal sepele yang mengganggu kenyamanan hatinya. Nisa yang bagai Srikandi abad 22 dengan kecerdasan pemikiran dan gagasan kreatifnya menjadi sangat melankolis manakala bathinnya terluka oleh kata-kata lelaki misterius itu. Memang kesendirian yang dirasakan oleh nisa sebagai seorang gadis dewasa yang sudah sangat pantas untuk membina bahtera rumah tangga namun karena beberapa sebab hal itu belum juga dialaminya, membuatnya sangat haus sentuhan kasih sayang. Tak dapat dipungkiri oleh gadis ini bahwa dirinya sangat merindukan hadirnya sosok pendamping hidup yang dapat ia jadikan sebagai tempat untuk berbagi cerita, tempat untuk meluapkan gelora cintanya yang menderu bagai gelombang samudra pantai selatan, sungguh nisa sangat merindukannya.

Namun sejak percakapan terakhirnya yang mempertanyakan akan dibawa kemana arah dari perkenalan dan silaturahmi tersebut, sejak itu pula sosok misterius tersebut hilang lenyap bagai ditelan bumi. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran dan bathin nisa, salahkah jika ia menanyakan hal tersebut? adakah kata-katanya telah menyinggung laki-laki tersebut? apakah diri nisa terlalu egois sampai harus mempertanyakan hal yang sebetulnya belum pantas dipertanyakan (karena belum adanya komitmen)?.......berbagai pertanyaan tersebut hilir mudik dalam bathin dan pikiran nisa.

Kini nisa begitu amat merindukan kehadirannya, yang selalu mengirimkan guyonan-guyonan segar disaat Nisa sedang suntuk karena beban pekerjaan, ataupun pandangan dan wawasan yang kritis dari sudut pandang yang berbeda.

sekali lagi, Nisa memeriksa deretan pesan masuk di ponselnya. Namun tak juga dijumpainya apa yang dinantikannya dengan penuh kerinduan.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post