Sudah menjadi kebiasaan di kampungku kalau ada seseorang pulang dari Mekah Madinah selesai melaksanakan ibadah haji, maka orang-orang sekitar dan para kenalannya akan berkunjung kepadanya. Istilahnya ziarah haji.

Pada musim haji beberapa tahun yang lalu, aku berkunjung ke rumah guru SMA ku yang sudah melaksanakan ibadah haji. Banyak tamu berdatangan.

Pak chairus,beliau saat itu baru pulang dari ibadah haji bersama istrinya. Aku dan teman-teman tentu saja berkunjung ke rumah beliau. Saat itu tamu banyak sekali sehingga rumah beliau hampir tidak bisa menampung tamu yang datang. Aku dan rombongan masih menunggu di luar biar gantian dengan tamu yang akan pulang. Akhirnya ada beberapa tamu yang beranjak pulang, dan aku dan rombongan segera masuk ke rumah beliau.

Kami dipersilahkan duduk dan diberi hidangan layaknya hidangan dari negeri Arab. Kurma,kismis,kacang dan lainnya disuguhkan pada kami. Air zam-zam juga biasanya dituangkan dalam gelas kecil. Tapi ternyata aku tidak kebagian air zam-zam. Kemudian Bapak Chairus mengucapkan kepadaku "Sudah gak apa-apa ya, air zam-zamnya ambil sendiri di tempat asalnya langsung." Kalimat itu aku anggap sebagai do'a dan langsung aku mengucapkan "Aamiin Ya Allah"

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, tanpa sengaja aku bertemu teman yang menawari untuk berangkat umroh. Saat itu aku tidak punya uang lebih, tapi temanku mengatakan "Niatkan saja untuk segera berangkat umroh" Akhirnya aku menabung khusus untuk berangkat umroh dan ternyata dari tabungan tersebut, aku terus bisa menambah dan menambah sampai akhirnya aku dan suami bisa berangkat umroh. Akhirnya aku ingat saat Bapak Chairus mengatakan agar aku mengambil air zam-zam di tempat asalnya langsung dan ternyata perkataan itu adalah do'a yang dikabulkan oleh Allah. Tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah berkehendak.

#menulis hari ke 22