Angin terasa begitu sejuknya saat perjalanan pulang dari luar kota, semilir mengalirkan hawa ketenangan, kenikmatan dan kehangatan suasana kedamaian. Ada agenda yang aku tunggu pengumuman kelulusannya walau sebenarnya sangat tipis harapannya. Aku sebenarnya tidak berharap terlalu jauh karena aku tidak begitu yakin dengan kemampuan karya tulisku.

Aku mendaftar bimtek yang sangat bergengsi dimana syarat untuk mengikuti bimtek tersebut harus mengirim artikel yang diseleksi dan yang berhasil lolos akan diikutsertakan dalam bimtek yang saat itu diselenggarakan di Jogyakarta atau di Jakarta.

Dari sekitar kurang lebih seribu lima ratus pendaftar, yang akan lolos seleksi sekitar 200 peserta dibagi dalam 2 tahap. Tahap pertama bimtek diselenggarakan di Jogyakarta dan aku tidak terpanggil. Aku tidak berhenti berharap semoga bisa terpanggil di tahap kedua yang diselenggarakan di Jakarta.

Mungkin Allah memang mengatur saat terbaik buatku karena saat tahap pertama aku gagal lolos, saat itu keluargaku juga tertimpa musibah. Betapa sedihnya aku karena kecewa dengan tidak lolosnya aku di seleksi bimtek ditambah dengan musibah yang harus aku hadapi. Seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga.

Allah memang selalu mendengar do’a hambaNya, di saat aku hampir putus asa, tiba-tiba HP ku berbunyi dengan banyaknya chat WA yang masuk. Teman-temanku hanya chat dengan ucapan “selamat ya” tanpa keterangan apa-apa.Aku penasaran rejeki apa yang aku peroleh.Ternyata sungguh karunia yang begitu besar karena ternyata aku termasuk 100 peserta yang terpilih di tahap kedua .(bersambung)

#menulis hari ke 3