Menjadi seorang assessor BAN PAUD dan PNF adalah hal yang tidak mudah. Diawalai dari penilaian portopolio pada saat rekrutmen oleh BAN PAUD dan PNF. Begitu banyak peminat yang mendaftar, namun hanya ada beberapa saja yang diterima oleh penyelenggara. Betapa beruntungnya peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya. namun tidak hanya sampai disitu saja setelah dinyatakan lolos portopolio maka seoarang calon assessor harus mengikuti pelatihan yang dilaksanakan selama 40 jam pelajaran yang terdiri dari teori dan praktek. Para calon assessor dibekali kebijakan dan aturan-aturan yang perlu diketahui oleh calon assessor.

Untuk menilai kelayakan dari suatu lembaga maka tidak lepas dari peran assessor. Sehingga seseorang yang menjadi assessor perlu memiliki integritas yang tinggi. Menilai secara obyektif dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan assessor. Tidak menerima segala bentuk tawaran yang diluar kewajaran demi memberi penilaian yang tidak sesuai kelembaga pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal. Assessor dalam menjalankan tugasnya harus bertanggung jawab, jujur, cermat dan penuh kehati hatian, transparan dan adil pada semua pihak.

Seorang assessor diwajibkan memahami konsep 8 (delapan) standar PAUD dan PNF. Karena ini merupakan kriteria yang ditetapkan dalam penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan. kriteria tersebut telah diatur dalam UU No23 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Kelayakan dan kriteria yang dimaksud dalam UU tersebut adalah delapan standar nasional pendidikan yang terdiri dari: standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standari isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penialian.

Selain konsep 8 standar tersebut diatas seorang assessor juga perlu memahami karakteristik PAUD dan PNF. Karakteristik PAUD yaitu dunia anak adalah dunia bermain, proses pembelajarannya mengedepankan pendekatan sambil belajar. Anak usia dini berada pada masa emas perkembanngan otak dan pertumbuhan fisiknya. Orientasi pembelajarannya pra membaca, pra menulis dan pra matematika. Sedangkan karakteristik PNF: secara umum peserta didiknya adalah orang dewasa. Proses pembelajaran menekankan pada kebutuhan warga belajar, program pembelajaran bersifat praktis, fleksibel, dan fungsional.

Mulai tahun 2018 BAN PAUD dan PNF telah telah menerapkan mekanisme penyelenggaraan akreditasi dengan menggunakan sispena yaitu system penilaian akreditasi PAUD dan PNF secara Online. Oleh karena itu seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan akreditasi perlu meningkatkan pada kemampuan dan menyesuaikan dengan pelaksanaan akreditasi tersebut. melalui kebijakan tersebut maka perjuangan seorang assessor juga perlu ditingkatkan utamanya dalam penguasaan IT agar tidak ketinggalan dapat terus memperjuangkan diri menjadi assessor sejati yang berintegritas.