Kualitas layanan PAUD perlu terus diupayakan, sebagai bentuk perwujudan mutu lembaga yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menginovasikan pembelajaran PAUD. Langkah pengembangan tentunya perlu didukung oleh profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Agar peningkatan mutu layanan anak usia dini sesuai tahap perkembangannya. Salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kompetensi pendidik adalah dengan mengaktifkan organisasi PKG (Pusat Kegiatan Gugus). Di tempat ini para pendidik dapat saling bertukar informasi secara efektif dan efesian. Di forum ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.

Sebagi suatu organisasi yang memayungi gugus-gugus PAUD. PKG dapat dijadikan sebagai bengkel kerja dalam pengembangan kreasi dan inovasi pembelajaran. DI pusat ini guru dapat saling membelajarkan, jika ada perbaharuan baik dibidang kurikulum, maupun kemajuan sistem informasi. Mereka dapat membahasnya bersama. Sehingga lembaga imbas juga dapat dengan cepat menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Kegiatan ini biasanya dilakukan melalui pertemuan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali.

Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan, guna meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dapat diselenggarakan melalui kegiatan seminar dan workshop dibidang ke PAUD tan. Namun tidak menutup kemungkinan program kerja dari pusat kegiatan ini adalah berdiskusi membahas penyusunan perangkat pembelajaran, penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan standar oprasional pendidikan. Jenis kegiatannya dapat disesuiakan dengan kebutuhan para pendidik.

Mengingat wadah ini sangat berperan dalam pengembangan diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, maka diperlukan perhatian dari pemerintah guna memberikan apresiasi. Organisasi ini perlu mendapatkan pembinaan agar dapat merealisasikan program-program kerja yang telah disusun dalam rangka membantu para guru yang ingin maju dan ingin berubah ke arah yang lebih maju lagi. Dengan adanya lirikan dari pihak terkait, maka kekurangan dari SDM yang menangani anak usia dini dapat diminimalisir. Kompetensi guru meningkat sehingga akhirnya dapat diterapkan dalam mengelola pembelajaran dengan baik. Dan akhirnya hasil pembelajaran anak usia dini kita juga menjadi baik.

Jayapura, 14 Mei 2018